Peristiwa Kebakaran Tangki di Kilang Minyak Pertamina Cilacap

15 November 2021 7:09 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepulan asap terlihat dari tangki 36 T 102 yang terbakar di Kilang Pertamina Internasional RU IV Cilacap, Jawa Tengah. Foto: ANTARA FOTO/Idhad Zakaria
zoom-in-whitePerbesar
Kepulan asap terlihat dari tangki 36 T 102 yang terbakar di Kilang Pertamina Internasional RU IV Cilacap, Jawa Tengah. Foto: ANTARA FOTO/Idhad Zakaria
ADVERTISEMENT
Kebakaran melanda bagian tangki di Kilang Cilacap milik PT Pertamina (Persero) pada Sabtu (13/11) malam.
ADVERTISEMENT
Informasi yang diperoleh kumparan dari Pertamina menyebutkan, kebakaran terjadi sekitar pukul 19.20 WIB. Yakni terjadi di sebuah tangki berisi produk Pertalite.
"Saat ini Pertamina belum mengetahui secara pasti penyebab kebakaran," kata Corporate Secretary Subholding Refining Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional, Ifki Sukarya.
Ifki menjelaskan, upaya pemadaman dilakukan secara intensif dengan menggunakan High Capacity Foam Monitor pada tangki yang terbakar. Sedangkan untuk tangki di sekitar dilakukan pendinginan dengan water sprinkle untuk mencegah merambatnya kebakaran.
Sebenarnya, ini bukan kali pertama terjadi kebakaran di area kilang minyak Pertamina di Cilacap. Teratat selama 2021 sudah dua kali terjadi peristiwa kebakaran.
Berikut kumparan rangkum seputar kebakaran tangki di Kilang Cilacap milik PT Pertamina:
Kobaran api terlihat di Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap. Foto: ANTARA FOTO/Idhad Zakaria

Tangki Kilang Minyak Pertamina di Cilacap 2 Kali Terbakar

Lokasi tangki yang terbakar berada di Banjaran, Kelurahan Donan, tidak jauh dari pintu gerbang masuk utama Kilang RU IV Cilacap.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, pada 11 Juni 2021, Kilang Cilacap juga terbakar. Saat itu, peristiwa kebakaran terjadi pada salah satu tangki yang berisi benzene.
Kilang Cilacap merupakan satu dari enam Kilang Pertamina dan kapasitas pengolahan 270 ribu barel per hari.
Kilang ini memiliki sekitar 200 tangki untuk menampung crude yang akan diolah, gas serta BBM hasil pengolahan minyak mentah.
Kilang Cilacap juga bernilai strategis karena memasok 44 persen kebutuhan bahan bakar minyak nasional dan 75 persen kebutuhan bahan bakar di pulau Jawa.
Selain itu, kilang ini merupakan satu-satunya kilang di Tanah Air yang memproduksi aspal dan base oil.

Pertamina: Yang Terbakar di Cilacap Satu Tangki, Bukan Seluruh Kilang

Ifki Sukarya membantah kabar yang menyebutkan seluruh kilang Pertamina di Cilacap terbakar.
ADVERTISEMENT
"Tadi kami mendapat informasi pukul 19.20 WIB terjadi kebakaran di salah satu tangki berisi produk pertalite," kata Ifki.
Ia memastikan yang terbakar malam ini adalah salah satu tangki, bukan kilang seperti informasi yang beredar.
"Bahwa yang terbakar salah satu tangki, bukan kilang," tutur dia.

Warga Sekitar Dievakuasi

Warga yang tinggal di sekitar kompleks kilang minyak akan segera dievakuasi. Ifki Sukarya, menjelaskan jarak permukiman masyarakat dengan tangki yang terbakar belum diketahui secara pasti.
Namun dirinya memastikan akan melakukan pengamanan dan evakuasi terhadap warga di sekitar lokasi kebakaran.
"Kami upayakan pengamanan dan akan dilakukan evakuasi lebih lanjut," jelas Ifki.
Warga menonton kobaran api yang terlihat di Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap. Foto: ANTARA FOTO/Idhad Zakaria

Kebakaran Tangki Pertamina di Cilacap Bisa Dikendalikan dengan Cepat

Petugas begerak cepat untuk memadamkan kobaran api di tangki Pertamina Cilacap. Pada Sabtu (13/11) malam, kobaran api sudah mulai terkendali.
ADVERTISEMENT
"Informasi pukul 23.05 WIB tadi api sudah terkendali dan terus dilakukan pendinginan," kata Ifki.
Seiring dengan terkendalinya api, warga sekitar yang mengungsi pun berangsur kembali ke kediamannya. Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, sebelumnya sempat menyediakan 5 posko pengungsian warga.
"Sementara warga pengungsi (sekitar pukul) 23.10 WIB tadi sudah berangsur angsur kembali ke kediaman masing-masing," ucap Ifki.
Kondisi tangki di area Kilang Cilacap yang berhasil dipadamkan Pertamina pagi ini, Minggu (14/11). Foto: Dok. Pertamina

Profil Kilang Cilacap yang 1 Tangkinya Kebakaran

Kilang Cilacap berperan besar dalam pasokan BBM nasional. Sebab, Kilang Cilacap memasok 44 persen kebutuhan bahan bakar minyak nasional dan 75 persen kebutuhan bahan bakar di pulau Jawa.
Kapasitas pengolahannya mencapai 270 ribu barel per hari. Kilang ini memiliki 228 tangki untuk menampung crude yang akan diolah, gas serta BBM hasil pengolahan minyak mentah.
ADVERTISEMENT
Kilang Cilacap merupakan satu-satunya kilang di tanah air yang saat ini memproduksi aspal dan base oil. Hal itu berguna juga untuk memenuhi kebutuhan pembangunan infrastruktur.
General Manager Refinery Unit IV Cilacap - PT KPI Eko Sunarno memastikan hanya Tangki 36 T-102 yang terbakar, sedangkan tangki lain di sekitarnya dapat diamankan.
Terkait dengan unit proses bahan bakar, dia mengatakan pihaknya dapat menyesuaikan untuk mengikuti alih tangki, sehingga semuanya dapat berjalan normal.
Warga melihat kepulan asap dari tangki 36 T 102 yang terbakar di Kilang Pertamina Internasional RU IV Cilacap, Jawa Tengah. Foto: ANTARA FOTO/Idhad Zakaria

Komisi VI: Audit Kebakaran Tangki di Kilang Minyak agar Tak Terulang

ADVERTISEMENT
Komisi VI DPR menyoroti insiden kebakaran yang mengagetkan ini. Anggota Komisi VI DPR, Achmad Baidowi, menyebut kebakaran kilang minyak Cilacap bukan kejadian biasa.
“Karena itu perlu dilakukan audit investigatif terhadap kualitas tangki penampungan di kilang-kilang. Tidak hanya di Cilacap, mengingat kejadian serupa juga pernah terjadi di tempat lain seperti Balongan dan tempat lainnya,” kata politikus yang akrab disapa Awiek ini.
ADVERTISEMENT
Sebagai mitra kerja BUMN, Ketua DPP PPP ini berpesan kepada Pertamina agar kejadian seperti di Cilacap tak boleh terulang.
“Pertamina harus terus melakukan perbaikan dan langkah antisipatif agar persoalan ini tidak terulang kembali,” tegas Awiek.
Awiek menekankan, Pertamina harus memastikan pasokan BBM tidak terganggu.
“Untuk mengawasi persoalan ini, Fraksi PPP mengusulkan Panja di Komisi VI untuk bisa membahas secara komprehensif,” tandas Awiek.