Peristiwa Klitih Yogya: Dekat Istana Kepresidenan; Pelaku Teridentifikasi

10 Februari 2023 8:44 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Titik Nol Kilometer Kota Yogyakarta pada Kamis (9/2) siang. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Titik Nol Kilometer Kota Yogyakarta pada Kamis (9/2) siang. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Video pembacokan yang diduga kejahatan jalanan atau klitih viral di media sosial. Mirisnya, peristiwa itu terjadi di Titik Nol Kilometer atau di depan Gedung Agung Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Gedung Agung tak lain adalah Istana Kepresidenan di Yogyakarta. Presiden akan menginap di situ ketika ada agenda di Yogyakarta dan sekitarnya. Selain juga sebagai tempat kunjungan tamu-tamu negara.
Titik Nol Kilometer juga berdekatan dengan Jalan Malioboro dan tak jauh dengan Keraton Yogyakarta. Jaraknya hanya sekitar 500 meter sampai 1 kilometer.
"Semuanya wilayah dianggap penting, kejadiannya ada di jalan yang sebetulnya ramai. Ini saya kira nekat. Karena di daerah itu tidak pernah sepi banyak orang ada di situ. Kita lebih prihatin karena kenekatan atau keberanian dia melakukan di tengah banyak orang itu harus jadi perhatian," kata Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji, Rabu (8/2).
Aji mengatakan upaya pencegahan kejahatan jalanan oleh remaja ini telah dilakukan Pemda DIY, bahkan hingga pemerintahan terbawah di kelurahan. Termasuk juga patroli yang dilaksanakan Satpol PP.
Suasana Titik Nol Kilometer Kota Yogyakarta pada Kamis (9/2) siang. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan

Korban Lapor Polisi

Korban pembacokan yang diduga kejahatan jalanan atau klitih di Titik Nol Kilometer, Kota Yogyakarta, DIY, telah melapor ke Polresta Yogyakarta. Meski begitu belum dibeberkan identitas korban tersebut.
ADVERTISEMENT
"Untuk perkembangan saat ini Satreskrim Polresta Yogyakarta sudah melakukan penyelidikan untuk korban saat ini sudah melapor. Korban satu orang," kata Kasi Humas AKP Timbul Sasana Raharjo di kantornya, Kamis (9/2))
Timbul menjelaskan, laporan yang diterima dari korban adalah dugaan penganiayaan dan pengeroyokan.
Terkait terduga pelaku, polisi mengaku telah mengidentifikasi identitasnya.
"Ya kita sudah melakukan identifikasi, saat ini kan kita belum bisa sebutkan," jelas Timbul.
Terduga pelaku menurut polisi terdiri dari beberapa orang. "Sementara masih diduga enam orang," katanya.
Kasi Humas AKP Timbul Sasana Raharjo ditemui di kantornya, Kamis (9/2). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan

Polisi Duga Terjadi Provokasi Sebelum Penganiayaan

Polresta Yogyakarta akan mendalami video lain terkait pembacokan yang diduga kejahatan jalanan atau klitih di Titik Nol Kilometer, Kota Yogyakarta.
Dalam video yang beredar di media sosial, diduga sebelum pembacokan itu ada perkelahian dari dua kelompok.
ADVERTISEMENT
"Semua video terkait hal itu akan didalami keterkaitannya bagaimana," kata Kasi Humas AKP Timbul Sasana Raharjo ditemui di kantornya, Kamis (9/2)
Timbul menjelaskan, berdasarkan video yang beredar, kronologi pembacokan itu kemungkinan diawali dengan perkelahian kemudian berlanjut dengan kekerasan dengan senjata tajam.
"Sementara motifnya ya di jalan saling memprovokasi," katanya.
Polisi saat ini masih terus mengidentifikasi pelaku pembacokan itu. Sementara diduga pelaku ada 6 orang.
Ilustrasi pembacokan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan

Kisah Korban Klitih di Nol Kilometer

Seperti dikutip dari media partner kumparan, Tugu Jogja, korban bernama G, seorang mahasiswa asal Batam.
G yang ditemui Tugu Jogja, menceritakan awal mula kejadian dia dan rekannya R menjadi korban pembacokan di Titik Nol Kilometer karena selama ini memang tidak memiliki musuh.
ADVERTISEMENT
Awal mula kejadian sekitar jam 04.00 WIB, dia dan temannya R hendak pulang dari Jalan Magelang menuju ke kosnya di kawasan Banguntapan, Bantul. Mereka sengaja melewati kawasan Malioboro.
"Saya mau pulang dari main di Kalan Magelang. Pulangnya lewat Jalan Malioboro," tutur dia, Rabu (8/2) petang.
Saat melewati Jalan Malioboro itu, tiba-tiba muncul pelaku yang berbaju seperti dalam video itu. Dia sendiri tidak tahu pemuda berbaju oranye itu muncul dari mana hanya saja jalannya langsung memotong di depan sepeda motor yang dikendarai G dengan R.
"Dia itu motong kayak dari kiri ke kanan, ndak pakai sein," kata dia.
Karena kaget, R yang kena bacok itu (berada di depan) spontan berteriak. Lalu pemuda tak dikenal tersebut tidak terima kemudian berteriak-teriak memakai bahasa Jawa yang tidak ia mengerti artinya.
ADVERTISEMENT
Pelaku kemudian menghampiri keduanya sembari memepet sepeda motor yang mereka kendarai, saat itu mereka berjalan di sebelah kiri. Sembari memepet, pelaku terus berteriak menggunakan bahasa Jawa.
"'Mas, tolong bahasa Indonesia saja baik-baik. Kami tidak mengerti bahasa Jawa'. Pokoknya mengajak ribut," kata dia.
Pemuda tak dikenal tersebut terus berusaha mengajak ribut keduanya. Namun, keduanya tidak meladeni karena di tempat ramai. Pelaku kemudian mengambil kunci motor milik korban namun berhasil diambil kembali oleh R.