Perjalanan kumparan Memecah Kebekuan Inovasi Industri Media

14 Desember 2021 13:12 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor kumparan di Jatimurni 1A, Jakarta Selatan. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kantor kumparan di Jatimurni 1A, Jakarta Selatan. Foto: kumparan
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Baru-baru ini, Joe Taslim mengunggah sebuah video yang berisi perjalanan hidupnya. Aktor laga tersebut mengaku, ada banyak perjuangan yang harus dilalui hingga ia sampai ke titik seperti sekarang.
Mulai dari tuntutan sang ayah kepada dirinya untuk menjadi atlet, dianggap remeh ketika berlatih judo, hingga gagal casting film bertahun-tahun. Namun, Joe tidak menyerah. Ketika banyak orang melihat perjuangan sebagai tantangan, Joe justru menganggap itu adalah waktu yang tepat untuknya mengambil kesempatan dan melawan setiap batasan. Joe percaya, akan selalu ada peluang baru selama kita berani melaju.
Unggahan Joe tersebut pun mengingatkan kembali bagaimana awal kumparan berdiri. Ide besar itu muncul di awal 2016 dari sebuah percakapan tiga orang di sebuah mobil yang sedang melaju dari Bandara Soekarno Hatta menuju arah Jakarta Selatan. Tiga orang yang saat ini menjadi founder kumparan, menyampaikan ide besar “Sudah saatnya kita membuat terobosan baru di industri media,”.
Mereka adalah Hugo Diba (CEO kumparan), Ine Yordenaya (COO kumparan), dan Arifin Asydhad (Pimpinan Redaksi kumparan). Ketiganya ingin menghadirkan sebuah media alternatif yang berbeda dari media-media digital yang sudah ada di Indonesia. Belakangan bergabung Muhammad Yusuf Arifin a.k.a Dalipin (Chief of Storyteller).
ki-ka: Direktur Operasional kumparan Ine Yordenaya, CEO kumparan Hugo Diba dan Pemimpin Redaksi kumparan Arifin Asydhad. Foto: kumparan
Obrolan santai di dalam mobil itu kemudian berlanjut ke level yang amat serius dan harus bisa segera diwujudkan. Konsep awal media yang saat itu belum memiliki nama mulai disusun.
Ide-ide awal dirumuskan di rumah Hugo dan Dalipin, hingga akhirnya diputuskan untuk menyewa sebuah ruangan kecil. Luasnya hanya sembilan meter persegi di coworking space bernama Creohouse di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Di ruangan kecil itulah sebuah langkah besar dimulai.
Chief of Storyteller Yusuf Arifin. Foto: kumparan
Delapan orang memulai membangun pondasi sebuah perusahaan media yang dicita-citakan menjadi media terbesar di Indonesia. Di Creohouse pencarian tim juga mulai dilakukan. Selang beberapa saat, ruangan sembilan meter persegi dirasa sempit untuk sebuah perusahaan yang sedang akan berdiri. Akhirnya, tim pembentuk pondasi kumparan ini berpindah ke Freeware Coworking Space, kurang dari lima menit berjalan kaki dari kantor pertama. Di sini mimpi untuk membangun kumparan semakin menemukan bentuknya.

kumparan telah menemukan jati dirinya

Di Freeware Coworking Space beberapa tim mulai terbentuk. Tim Engineering, yang terdiri dari Back End Engineer, Front End Engineer, dan Mobile App terbentuk. Hanya empat orang pada awalnya. Lalu seorang Product Manager dan dua orang Product Designer bergabung. Satu orang bergabung di Human Resource. Dari tim redaksi yang sekarang berisi lebih dari 120 wartawan waktu itu baru ada satu orang, Nurul Hidayati.
Tibalah bulan September 2016, proses recruitment tim baru mulai dijalankan. Kami tersadar, dengan jumlah tim yang sedang kami proses, ruangan di Freeware Coworking Space tidak akan cukup. Hingga akhirnya, kami memutuskan untuk berpindah ke kantor yang lebih besar. Sebuah rumah megah yang dilengkapi taman luas, kolam renang, dan halaman yang penuh pepohonan rindang di Pejaten menjadi pilihan.
Kantor kumparan di Jatimurni 1A, Jakarta Selatan. Foto: kumparan
Jatimurni 1A menjadi alamat resmi dan nama kumparan lahir di tempat itu. Sejak saat itu, tiga prinsip dan visi besar menjadi tujuan utama kumparan, yaitu excellence in journalism, excellent in storytelling, dan excellence in technology.
Pada November 2016 tim redaksi kumparan terbentuk dengan sekitar 60 wartawan. 80 persen tim redaksi kumparan adalah anak-anak muda yang baru saja lulus dari bangku kuliah. Semangat anak-anak muda inilah yang menjadi penguat kumparan bisa berlari cepat, bersaing dengan yang lainnya.
Hari itu tanggal 17 Januari 2017. Website dan aplikasi kumparan pertama kali bisa diakses publik. Sejak saat itu, 17 Januari menjadi hari bersejarah dan ditetapkan sebagai hari ulang tahun kumparan.
Tidak sampai satu tahun sejak berdiri, kumparan berkembang begitu pesat. Oktober 2017 dilakukan recruitment besar-besaran. Seratus wartawan baru bergabung ke kumparan pada November 2017.
Kini kumparan sudah berusia 4 tahun, sebentar lagi berulang tahun yang ke-5. Bermula di sebuah ruangan sembilan meter persegi di bilangan Kemang sekarang menempati sebuah kompleks seluas enam ribu meter persegi dengan tiga bangunan utama lengkap dengan taman komunitas. Bermula dari ide tiga orang, sekarang lebih dari 450 orang menjadi bagian kumparan.
Sebagian wartawan kumparan. Foto: kumparan
Dulu kami sendirian tanpa rekanan sekarang sedikitnya 36 media dari Merauke hingga Sabang menjadi mitra kumparan. Ada belasan lain yang antre melamar untuk bergabung baik yang berbasis lokalitas dan interest.
Dari awal tidak dikenal hingga menjelang tahun ketiga keberadaan kumparan mendapat pengakuan sebagai Best Media Digital Start-up 2019 versi Asosiasi Penerbit dan Media Internasional (WAN-IFRA) yang berpusat di Hong Kong. Sederet penghargaan bertaraf nasional dan internasional sudah kami dapatkan.
Kini kumparan menjadi 6 besar media di Indonesia dengan jumlah pembaca terbanyak. Namun mimpi kami masih sama, kumparan hadir untuk memecah kebekuan inovasi dan pola pikir media digital di Indonesia.

Yuk, Ceritakan pengalaman #BeraniMelaju untuk #AmbilKesempatan versi Kamu!

Kini giliranmu membagikan perjuangan hidup untuk #BeraniMelaju lewat #AmbilKesempatanChallenge. Selain menginspirasi orang banyak, kamu juga berkesempatan mendapatkan berbagai hadiah menarik.
Penasaran caranya? Yuk langsung simak di bawah ini!
1. Unggah foto yang menggambarkan perjuanganmu di Instagram Feed.
2. Ceritakan bagaimana semangatmu untuk #AmbilKesempatan dan melihat itu sebagai peluang.
3. Jangan lupa tag @shell_indonesia dan sertakan hashtag #AmbilKesempatanChallenge ya!
4. Mention tiga temanmu biar mereka juga ikutan #AmbilKesempatanChallenge.
5. Ingat, akun Instagram jangan di-private.
Nantinya, pihak Shell Helix Indonesia akan memilih 15 cerita paling inspiratif yang bisa membawa pulang hadiah yang telah disiapkan. Sebanyak 14 orang berhak mendapatkan official Ferrari Jacket dan 1 orang pemenang utama akan mendapat Samsung Galaxy Tab A with S Pen.
Kompetisi ini hanya berlangsung hingga 15 Desember 2021. Jadi, jangan sampai terlewat! Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi laman ini. Kamu juga bisa menonton video perjuangan Joe Taslim saat ia #BeraniMelaju dengan klik di sini.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Shell Helix