Perjalanan Politik Kang Emil: Walkot Bandung, Gubernur Jabar, Kini Gabung Golkar

18 Januari 2023 5:59 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Walikota Depok Mohammad Idris meninjau Underpass Dewi Sartika usai peresmian di Depok, Jawa Barat, Selasa (17/1/2023). Foto: Asprilla Dwi Adha/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Walikota Depok Mohammad Idris meninjau Underpass Dewi Sartika usai peresmian di Depok, Jawa Barat, Selasa (17/1/2023). Foto: Asprilla Dwi Adha/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mantap bergabung dengan partai politik jelang Pemilu 2024. Pria yang kerap disapa Emil itu memutuskan untuk masuk Partai Golkar pada Selasa (17/1).
ADVERTISEMENT
“InsyaAllah mau masuk Golkar sebentar lagi,” kata Emil usai meresmikan pembangunan underpass Jalan Dewi Sartika, Kota Depok, Selasa (17/1).
Emil memang belum membeberkan apa alasannya memilih Golkar. Namun ia tak menampik bahwa ia sudah sejak lama mendapat tawaran untuk masuk partai berlambang pohon beringin itu.
"Sudah (yakin). Ya kurang lebih arahnya ke sana, terus masalah waktu sedang disinkronisasi, finalisasi," ucap Emil.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dalam acara Penjurian Desain Ibu Kota Negara. Foto: Mirsan Simamora

Dari Arsitek hingga Wali Kota Bandung

Emil sebenarnya mengawali kariernya sebagai arsitek. Langkah politik pria 51 tahun ini baru dimulai pada 2013 silam, saat ia memutuskan maju di Pilwalkot Bandung bersama almarhum Oded Muhammad Danial.
Saat maju di pilwalkot, langkah Emil awalnya tidak berjalan mulus karena ia maju di jalur independen. Tapi pengalamannya sebagai arsitek dan gagasan-gagasannya yang "fresh" berhasil menarik dukungan Gerindra dan PKS.
ADVERTISEMENT
Pasangan Emil-Oded kemudian berhasil menang telak dengan suara 45,25%, mengalahkan enam calon lainnya. Emil akhirnya resmi menjadi Wali Kota Bandung periode 2013-2018 dan dilantik oleh KPU pada 16 September 2013.
Saat itu, Emil belum terafiliasi dengan partai politik mana pun.
Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat terpilih Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum menghadiri rapat pleno terbuka Penetapan Pasangan Calon Terpilih pada Pilgub Jabar 2018 di Bandung, Jawa Barat, Selasa (24/7). Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Maju di Pilgub Jabar

Kinerja Emil sebagai Wali Kota Bandung mendapat respons positif dari masyarakat. Salah satunya adalah pendekatan dan gaya komunikasinya melalui sosial media yang dianggap unik dan efektif.
Popularitas Emil pun melonjak pesat, tak cuma sebatas di Kota Bandung. Sebab di sela-sela jabatannya, Emil juga beberapa kali menjadi cameo di serial televisi hingga film layar lebar.
Banyak pihak menilai Emil akan kembali maju di Pilwalkot Bandung dan melanjutkan periode kedua. Tapi rupanya Emil punya rencana yang lebih besar: maju di Pilgub Jabar 2018.
ADVERTISEMENT
Sebelum mantap maju di pilgub, Emil sempat mendapat petuah dari Presiden Jokowi. Ceritanya, saat Jokowi berkunjung ke Bandung pada medio 2017, ia bertanya soal kesiapan Emil di pilgub.
"Ya ada [petuah dari Jokowi]. Enggak banyak. Dapat arahan untuk lakukan yang terbaik," kata Emil.
Menurut Emil, ia dan Jokowi punya banyak kesamaan. Salah satunya adalah jenjang karier keduanya yang sama-sama dimulai sebagai pebisnis, lalu wali kota, dan maju di pilgub.
"Ya beliau entrepreneur, saya juga. Kemudian beliau dari wali kota, saya juga. Ya insyaallah doakan saja yang terbaik ya," ucap Emil.
Emil resmi maju di Pilgub Jabar 2018 setelah melepaskan statusnya sebagai dosen PNS di ITB. Ia berpasangan dengan Uu Ruzhanul Ulum serta diusung oleh NasDem, PPP, Hanura, dan PKB.
ADVERTISEMENT
Dari hasil rekapitulasi, Emil-Uu berhasil menang dengan suara 7.226.254 suara, cukup jauh dari tiga pasangan lainnya, Sudrajat-Ahmad Syaikhu (6.317.465 suara); Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (5.663.198 suara); dan TB Hasanuddin-Anton Charliyan (2.773.078 suara). Pasangan Emil-Uu dilantik pada 24 Juli 2018.
Ridwan Kamil dan pengurus Partai Golkar Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan

Sinyal Hendak Gabung Golkar

Selama mengikuti pilwalkot dan pilgub, Emil tidak pernah bergabung sebagai anggota partai. Niatnya untuk bergabung di partai politik mulai muncul di akhir 2021.
"Jadi saya mau Istikharah, tahun depan mau masuk partai. Sedang Istikharah. Mohon doanya saja," kata Ridwan Kamil ketika hadir dalam pembukaan pameran Jabar Motekar di JNM, Yogyakarta, Rabu (1/12/2021) malam.
Saat itu, ia belum membocorkan, partai mana yang hendak ia pilih. Namun ia memastikan keputusannya masuk parpol berhubungan dengan Pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
"Saya sudah haqul yakin, [calon] independent kalau di level nasional tidak mungkin," ucap Emil.
Meski saat itu belum jelas partai mana yang akan ia tuju, namun Emil sebenarnya sudah beberapa kali memberikan sinyal kepada Partai Golkar. Sinyal itu menguat saat ia menghadiri HUT ke-58 Golkar di JIExpo Kemayoran, Jumat (21/10/2022) lalu.
"Seperti yang saya sampaikan insyaAllah kan saya sedang menimang-nimang ya untuk gabung partai. Mudah-mudahan masih di tahun ini nanti pastinya pasti disampaikan. Salah satu pertimbangan ke Golkar juga," kata Emil.
Emil mengaku ia sudah sering berkomunikasi dengan Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto.
"Udah sering, [ngobrol dengan Airlangga], udah banyak sih. Insyaallah yang terbaik aja. Semua indah pada waktunya," kata Emil.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto di Hotel Intercontinental, Kota Bandung pada Sabtu (5/6/2021). Foto: Dok. Istimewa

Mantap Gabung Golkar Jelang Pemilu 2024

Emil benar-benar merealisasikan rencananya. Ia menjadi salah satu tokoh potensial di Pemilu 2024. Bahkan berdasarkan berbagai survei, namanya selalu masuk dalam jajaran 10 besar tokoh yang potensial maju di pilpres.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, menurut Emil, hasil survei itu tak bisa dijadikan acuan karena bersifat dinamis. Makanya ia memastikan saat ini akan fokus bekerja di sisa jabatannya sebagai Gubernur Jawa Barat.
"Tapi kalau ngomongin survei politik terlalu jauh sekarang. Karena survei itu, cocoknya itu, relevannya itu kalau berpasangan lebih realistis. Karena kita ini bukan kontestasi individu, kita kontes berpasangan," tutur dia.
Emil mengatakan, ia tak ambil pusing soal elektabilitasnya saat ini. Sebab elektabilitas akan mengikuti hasil kinerja yang selama ini ia lakukan.
Dua tahun sejak ia mencetuskan niatnya untuk bergabung di partai politik demi bisa maju di kancah nasional, Emil benar-benar merealisasikannya. Ia mantap bergabung di Partai Golkar pada Selasa (17/1).
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau bagian dalam Masjid Al Jabbar di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Senin (26/12/2022). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO

Golkar Menyambut Baik Keputusan Emil

ADVERTISEMENT
Hingga saat ini DPP Golkar belum memberikan pernyataan resmi terkait keputusan Emil tersebut. Namun Airlangga Hartarto sebelumnya sudah memberikan sinyal positif jika Emil ingin masuk Golkar.
ADVERTISEMENT
Apalagi Emil diketahui sudah tergabung dalam Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong 1957 (Kosgoro), salah satu kelompok induk organisasi yang melahirkan Golkar di tahun 1970.
“Kita masih tunggu, [Emil] sudah masuk Kosgoro [57], tinggal masuk Golkar,” kata Airlangga di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (19/12/2022).
“Kita tunggu saja,” ujar Menko Perekonomian ini.
Menarik untuk ditunggu bagaimana langkah Emil selanjutnya setelah ia resmi menjadi kader Golkar.