Perjuangan Askar dan Asniar: Pasutri Penjual Sembako yang Akhirnya Naik Haji

12 Mei 2025 9:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Askar Simbolon (75) dan Asniar Pasaribu (69) tak kuasa menahan air mata saat mendapat kabar akan berangkat haji tahun ini. Hasil menabung belasan tahun dari berjualan sembako, impian mereka berangkat ke tanah suci akhirnya bisa terwujud.
ADVERTISEMENT
Setiap pagi, sebelum ayam berkokok, Askar sudah menata dagangannya. Mulai dari beras, gula, telur, minyak goreng, sabun, hingga kopi saset.
Warung sembako kecil itu menempel di bagian depan rumah Askar dan Asniar yang berada di Sibolga, Sumatera Utara. Warungnya memang tak pernah ramai, tapi cukup untuk mengalirkan rezeki setiap harinya.
Askar Simbolon (75) dan Asniar Pasaribu (69), pasutri penjual sembako yang berangkat haji tahun 2025. Foto: Dok. Kemenag
"Kadang sehari cuma laku lima bungkus mi instan, tapi kami tetap bersyukur, yang penting bisa nyisihin meski sedikit," kata Asniar sambil mengusap matanya saat berbincang dengan Humas Kemenag, dikutip pada Senin (12/5).
Sejak bertahun-tahun, mereka mulai menabung untuk daftar haji. Setelah tabungan cukup, mereka langsung daftar haji secara resmi. Namun, mereka tetap harus menunggu antrean selama belasan tahun.
“Waktu daftar, saya masih kuat angkat karung beras sendiri. Sekarang sudah harus pakai tongkat bahkan dipapah oleh istri saya. Penyakit sudah banyak di umur tua ini,” ujar Askar seraya tersenyum.
ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 pada 2020, sempat memukul keras usaha kecil mereka. Penjualan turun drastis. Mereka hanya bisa bertahan dengan menjual barang-barang kebutuhan pokok secara utang ke tetangga yang juga kesulitan.
Di tengah itu semua, mereka kehilangan salah satu anaknya yang menjadi tulang punggung keluarga. Kesedihan itu membuat mereka sempat enggan melanjutkan niat berhaji. Tapi, dukungan keluarga dan tetangga membuat semangat mereka berdua bangkit kembali.
Awal 2025, Askar dan Asniar menerima kabar dari Kantor Kementerian Agama Kota Sibolga bahwa nama mereka masuk dalam daftar keberangkatan jemaah haji kelompok terbang (Kloter) 23 Embarkasi Medan. Bergabung dengan jemaah calon haji asal Kota Medan dan Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta).
“Rasanya seperti mimpi. Belasan tahun kami menunggu. Sekarang, saat fisik mulai rapuh, Allah tetap beri kami kesempatan,” ungkap Asniar dengan suara bergetar.
ADVERTISEMENT
Warga kampung Askar dan Asniar juga ikut terharu. Banyak yang datang ke rumah untuk mengantar dan mendoakan. Bahkan anak-anak mereka bergotong-royong membantu membelikan perlengkapan haji lainnya.
Kini, mereka akan segera menunaikan rukun Islam yang kelima. Menunaikan ibadah haji dengan langkah yang perlahan tapi pasti. Meski tubuh mereka renta, semangat dan keyakinan dalam hati begitu besar.
“Banyak yang bilang kami sudah tua, tapi bagi kami, ini perjalanan menuju puncak cinta pada Allah. Kami ingin berangkat dan pulang dengan hati yang bersih,” tutur Askar.