Perjuangan Diplomasi Indonesia Meraih Kursi Anggota Tidak Tetap DK PBB

9 Juni 2018 0:46 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ucapan Selamat ke Menlu Indonesia (Foto: Don EMMERT/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Ucapan Selamat ke Menlu Indonesia (Foto: Don EMMERT/AFP)
ADVERTISEMENT
Sidang Majelis Umum PBB memilih Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020. Capaian diplomasi tersebut diperoleh dengan proses negosiasi panjang sejak mendeklarasikan pencalonan di tahun 2016.
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi terbang langsung ke New York, Amerika Serikat, dan turun langsung untuk bertemu berbagai perwakilan negara sahabat menjelang pemungutan suara.
"Tim kampanye pencalonan Indonesia telah melakukan pertemuan dengan hampir semua anggota PBB. Saya sendiri telah melakukan lebih dari 40 pertemuan pada tingkat Menlu dan Duta Besar," ucap Retno lewat video conference, Jumat (8/6).
Selain melibatkan jajaran Kemlu, Indonesia juga mengirim 3 orang Utusan Khusus Presiden RI untuk menggalang dukungan dari negara-negara sahabat. Ketiga Utusan Khusus Presiden RI tersebut adalah Nur Hassan Wirajuda (mantan Menlu RI), M Lutfi (mantan Mendag RI), serta Mahendra Siregar (mantan Kepala BKPM).
Masing-masing utusan diutus ke berbagai kawasan. Hassan ditugasi menjalin komunikasi terhadap negara-negara dari Benua Afrika. Sementara Lutfi fokus ke negara-negara Pasifik. Sedangkan Mahendra melakukan pendekatan kepada negara-negara wilayah Eropa Tengah dan Timur.
ADVERTISEMENT
Kerja keras para diplomat Kemlu berhasil meyakinkan negara-negara sahabat untuk memberikan suaranya untuk Indonesia. Indonesia mengamankan 144 suara, mengungguli kandidat lain dari Asia Pasifik yaitu Maladewa.
"Rekam jejak diplomasi dan kontribusi nyata Indonesia bagi perdamaian, kemanusiaan, dan kesejahteraan di kawasan dan global," ucap Retno.