Perjuangan Kakek 73 Tahun Mudik ke Lampung: Demi Cucu meski Ban Motor Kempis

27 Maret 2025 10:18 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Atmawijaya (73 tahun) pemudik dari Tangerang menuju Lampung. Foto: Dok kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Atmawijaya (73 tahun) pemudik dari Tangerang menuju Lampung. Foto: Dok kumparan
ADVERTISEMENT
Mudik Lebaran menjadi tradisi tahunan yang dinantikan banyak keluarga, bahkan tidak sedikit orang rela berjuang untuk bisa pulang ke kampung halaman berkumpul bersama keluarga tercinta.
ADVERTISEMENT
Seperti halnya Atmawijaya, seorang kakek yang sudah menginjak usia 73 tahun. Ia rela menempuh perjalanan jauh dari Tangerang menuju Lampung seorang diri menggunakan sepeda motor melalui Pelabuhan Ciwandan, Kota Cilegon, Banten, Kamis (27/3) subuh.
Tak hanya itu, Atmawijaya pun turut membawa banyak pakaian hingga perabotan dapur seberat hampir 60 kilogram menggunakan keranjang kayu di jok belakang untuk oleh-oleh bagi para cucunya.
Atmawijaya (73 tahun) pemudik dari Tangerang menuju Lampung. Foto: Dok kumparan
"Saya dari Tangerang mau ke Lampung, di Curug Betung. Ini isinya pakaian sama perabotan dapur buat keluarga di sana, ini ada sekitar 60 kilogram. Saya ikut anak dagang di Tangerang. Lebaran ini pengin kumpul sama keluarga di Lampung," cerita Atmawijaya saat ditemui di Pelabuhan Ciwandan, Kamis (27/3) subuh.
"Tadinya enggak mau pulang, tapi cucu-cucu pada nanyain 'Kek, kapan pulang, Kek?', mereka pengin ketemu kakeknya, jadi ini oleh-oleh buat cuculah," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Perjuangan dan semangat Atmawijaya untuk bertemu anak cucunya semakin terlihat dari senyum yang dilontarkan, meski harus menempuh jarak hampir 9 jam dari Tangerang menuju kampung halamannya.
Bahkan, ia harus rela mendorong motornya sejauh hampir 2 kilometer untuk tiba di Pelabuhan Ciwandan karena ban motornya kempis dan tak ada tukang tambal ban di sepanjang jalan yang dilewatinya.
Atmawijaya (73 tahun) pemudik dari Tangerang menuju Lampung. Foto: Dok kumparan
"Ini kempis tadi di jalan, sempet didorong terus dipaksa sampai sini, ada sekitar 3 kilometerlah dipaksa. Nanti dari sini (Pelabuhan Ciwandan) juga dipaksa aja sampai (pelabuhan) Bakauheuni. Nanti di Bakauheuni baru nyari tukang tambal, di sini udah pada tutup soalnya," ungkap Atmawijaya sambil tersenyum meski bercucuran keringat.
Hasrat untuk bertemu anak dan cucu saat Lebaran menjadi alasan kenapa Atmawijaya memaksakan diri di tengah kondisi sepeda motornya yang bermasalah sambil membawa barang yang berat.
ADVERTISEMENT
Terlebih, Atmawijaya sudah hampir beberapa tahun lamanya selalu melewatkan momen Lebaran bersama anak dan cucunya di Lampung.
"Enggak beratlah, udah biasa bawa yang berat-berat. Demi cucu-cucu enggak apa-apa. Insyaallah masih kuat di perjalanan. Mudah-mudahan selamat sampai sana biar bisa kumpul sama anak cucu, udah beberapa tahun enggak mudik ke Lampung, tahun kemarin saya ke Jawa soalnya," tandasnya.