Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Perjuangan Novel untuk Sembuh Masih Panjang
20 Agustus 2017 23:30 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB

ADVERTISEMENT
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi yang mengalami luka di matanya akibat penyerangan dengan air keras, Novel Baswedan, sudah menjalani operasi mata. Dokter di Singapura telah melakukan transplantasi daging pipi dan gusi untuk kembali menumbuhkan bagian dari mata Novel yang rusak.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua KPK, Laoda Muhammad Syarif menyebutkan, proses tranplantasi yang sudah selesai pada Kamis (17/8). Namun, masih butuh waktu relatif lama agar organ penglihatan Novel bisa membaik.
"Membutuhkan sekitar dua bulan lagi, untuk (bagian) yang ditranspalasi masuk ke dalam matanya," kata Laode di Gedung Graha Niaga, Jakarta Pusat, Minggu (20/8). "Jadi perjuangannya masih panjang," sambung Laode.
Laode menjelaskan, jaringan kulit pipi bagian dalam yang ditanamkan ke kulit mata kanan. Sedangkan jaringan gusi ditanam ke mata kiri.
Meski waktu penyembuhan Novel masih relatif lama, KPK merasa optimis. Apalagi, sebut Juru bicara KPK Febri Diansyah, ada proses pertumbuhan jaringan mata pascaoperasi.
"Prosesnya masih setelah operasi itu perawatan. Ada pertumbuhan di mata kiri yang kami terima dari dokter sejauh ini masih cukup baik," ujar Febri.
ADVERTISEMENT
Setelah operasi tahap pertama itu, ada plastik lebar yang direkatkan menutupi mata kirinya. Perban juga menutupi pipi kanan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi itu.
Novel diserang saat berjalan kaki pulang setelah salat subuh berjamaah dekat rumahnya, 11 April 2017. Akibatnya, kerusakan mata kiri mencapai 95 persen. Hingga kini, polisi belum menangkap pelakunya.