Perjuangan Pelajar di Cianjur Bertaruh Nyawa Seberangi Sungai demi Sekolah

4 Oktober 2022 17:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelajar di Desa Neglasari, Cianjur, menyebrangi sungai menuju ke sekolah, Selasa (4/10/2022). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pelajar di Desa Neglasari, Cianjur, menyebrangi sungai menuju ke sekolah, Selasa (4/10/2022). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Puluhan pelajar di Desa Neglasari, Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, harus bertaruh nyawa menyeberangi Sungai Cigonggang demi bisa sampai ke sekolah. Jalan berbahaya itu terpaksa mereka tempuh karena tidak ada akses jembatan di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
Setiap hari para pelajar mulai dari tingkat SD hingga SMA saling membantu untuk dapat sampai di ujung seberang sungai dengan arus cukup deras.
Sungai Cigonggang adalah akses utama warga untuk melakukan aktivitas keseharian.
Kepala Desa Neglasari, Nasihin mengatakan, sungai tersebut merupakan penghubung dua kampung, yaitu Kampung Neglasari Ciakar RT 07/04 dan Kampung Cikahuripan RT 14/05 Desa Neglasari.
Disebutkan Nasihin, bila hujan deras dan debit air sungai tinggi, para pelajar tidak bisa berangkat sekolah karena membahayakan keselamatan.
"Sungai ini memang menjadi akses warga untuk melakukan aktivitas keseharian mereka. Bahkan, para anak sekolah juga ketika berangkat mereka menyeberangi sungai,” kata Nasihin kepada wartawan, Senin (3/10).
Pelajar di Desa Neglasari, Cianjur, menyebrangi sungai menuju ke sekolah, Selasa (4/10/2022). Foto: Dok. Istimewa
Nasihin mengungkapkan, saat arus sungai dan debit air meningkat, warga dan para pelajar di dua kampung terpaksa mengurungkan aktivitasnya.
ADVERTISEMENT
"Para pelajar ini bahkan bisa sampai satu minggu tidak sekolah karena kondisi air di sungai sangat deras. Ada jalan pintas tapi jaraknya sangat jauh," ungkapnya.
Nasihin menyebutkan, akibat tidak adanya akses jembatan di wilayah itu, tidak sedikit warga dan pelajar yang terpeleset saat mencoba menyeberangi Sungai Cigonggang.
"Sering, selalu ada saja korban yang terpeleset, mungkin pas air masih besar, mereka memaksakan untuk melintas, akhirnya terpeleset," jelasnya.
Pelajar di Desa Neglasari, Cianjur, menyebrangi sungai menuju ke sekolah, Selasa (4/10/2022). Foto: Dok. Istimewa
Permohonan pembanguna infrastruktur jembatan sering diajukan, namun hingga kini belum realisasi dari pemerintah.
"Dulu pernah ada jembatan bambu, namun hanyut terbawa air. Kita berharap mudah-mudahan Bapak Bupati Cianjur, kita sangat berharap ada jembatan," ujarnya.
Warga Khawatir
Kekhawatiran ketika melintasi Sungai Cigonggang dirasakan oleh Ketua RT Kampung Cikahuripan, Ucep yang setiap hari melintasi sungai untuk beraktivitas.
ADVERTISEMENT
"Memang banyak kekhawatiran ketika melintas sungai, bahkan saya sendiri pernah terpeleset beberapa kali. Saya berharap agar segera dibangun dan dibuat jembatan, karena khawatir kepada anak sekolah," ungkap Ucep.
Ucep menambahkan, jembatan sangat dibutuhkan oleh warga setempat untuk akses pendidikan, maupun perekonomian sehari-hari.
"Agar segera dibangun jembatan, untuk menunjang aktivitas warga terutama pelajar yang akan menuntut ilmu di sekolah," tandasnya.
Pelajar di Desa Neglasari, Cianjur, menyebrangi sungai menuju ke sekolah, Selasa (4/10/2022). Foto: Dok. Istimewa