Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
Perkara Tom Lembong Dilimpahkan ke Pengadilan Hari Ini, Segera Disidang
26 Februari 2025 14:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat melimpahkan berkas dan penahanan eks Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong, ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, untuk disidangkan.
ADVERTISEMENT
"Hari ini, rencananya JPU pada Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat akan melimpahkan perkara itu ke pengadilan," kata Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar, kepada wartawan, Rabu (26/2).
JPU juga melimpahkan berkas perkara dan penahanan Charles Sitorus selaku Direktur Pengembangan Bisnis PT Perusahaan Perdagangan Indonesia 2015–2016.
Artinya, dengan pelimpahan ini, Tom Lembong dan Charles akan segera diadili dalam kasus dugaan korupsi importasi gula yang menjeratnya.
Tom Lembong dijerat sebagai tersangka oleh Kejagung terkait kasus dugaan korupsi importasi gula di Kementerian Perdagangan pada 2015-2016.
Berdasarkan penuturan dari pihak Kejagung, pada 2015 terdapat rapat koordinasi antar-kementerian yang telah menyimpulkan Indonesia surplus gula sehingga tidak perlu impor.
Namun, pada tahun yang sama, Tom Lembong selaku menteri diduga mengizinkan persetujuan impor gula kristal mentah sebanyak 105 ribu ton kepada perusahaan PT AP. Kemudian gula kristal mentah itu diolah menjadi gula kristal putih.
ADVERTISEMENT
Padahal, untuk memenuhi kebutuhan nasional, seharusnya BUMN yang mengimpor. Impor gula kristal putih pun hanya bisa dilakukan oleh BUMN, bukan swasta.
Menurut Kejagung, izin kepada perusahaan untuk impor gula itu diduga dikeluarkan tanpa rapat koordinasi dengan instansi terkait.
Kemudian Januari 2016, Tom Lembong menandatangani Surat Penugasan kepada PT PPI untuk melakukan pemenuhan stok gula nasional dan stabilisasi harga gula.
Hal itu melalui kerja sama dengan produsen gula dalam negeri untuk memasok atau mengolah Gula Kristal Mentah menjadi Gula Kristal Putih sebanyak 300.000 ton. PT PPI menggandeng delapan perusahaan untuk memenuhi stok gula itu.
Dalam kasus ini, Kejagung telah menetapkan 11 orang sebagai tersangka, termasuk Tom Lembong dan Charles Sitorus.
Perbuatan Tom Lembong dan para tersangka lainnya diduga telah merugikan keuangan negara hingga Rp 578.105.411.622,47 (Rp 578,1 miliar).
ADVERTISEMENT