Perlu Speed Gun Permanen dan Jam Operasional Truk di Tol Cipularang

11 September 2019 14:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gerbang tol Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gerbang tol Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Rencana Kemenhub untuk memasang speed gun atau alat pengukur kecepatan di Tol Cipularang didukung penuh oleh polisi. Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Jabar Kompol Efos Satria Wisnuwardana memastikan, polisi siap melakukan penindakan.
ADVERTISEMENT
"Ya memang itu (speed gun) salah satu rekomendasi kita. Memang harus begitu," kata dia ketika dikonfirmasi wartawan, Rabu (11/9).
Efos menambahkan, penerapan speed gun diperlukan sebab kontur jalan di Tol Cipularang terutama kilometer 90-96 cenderung menurun. Biasanya, pengemudi kendaraan tak merasa kecepatannya bertambah ketika melintasi ruas jalan tersebut.
Namun demikian, Efos menyebut, selama ini telah menerapkan speed gun, tapi portabel dan masih secara manual. Oleh sebab itu, Jasa Marga dan Dinas Perhubungan perlu menyediakan speed gun permanen.
"Selama ini kita lakukan, kita kan punya speed gun tapi portabel, manual. Enggak mungkin kita terus tongkrongin," ungkap dia.
Selain penyediaan speed gun, Efos mengungkapkan, diperlukan pula penerapan jam operasional kendaraan berupa truk yang melintas agar penindakan terhadap truk bermuatan berlebih dapat lebih efektif. Sebab personel kepolisian dan Dishub tidak dapat mengawasi selama 24 jam.
ADVERTISEMENT
"Ini tidak ada jam operasional muatan. Kita sama Dishub kalau harus nongkrong 24 jam enggak bisa. Kecuali kalau ada jam operasional. Jam operasional ini yang kita rekomendasikan," ungkap Efos.
"Nanti di jam operasional itulah kita lakukan penimbangan. Kalau sekarang 24 jam, ada yang kena ada yang enggak karena random ambilnya," tambah dia.
Terkait dengan jam operasional tersebut, Efos mengatakan, diperlukan kajian terlebih dahulu.
"Itu harus melalui kajian. Mana jam padat mana yang risiko dilalui, harus dikaji lagi. Cuma kalau ada jam operasional, kita lebih jelas kapan mau menimbang muatan," ujar dia.