Permaisuri Kraton GKR Hemas Ungkap Solusi Atasi Klitih di Yogya

28 Desember 2021 15:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Permaisuri Keraton Yogyakarta, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Permaisuri Keraton Yogyakarta, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Klitih tengah trending topik di media sosial Twitter. Klitih sendiri kini kerap diartikan sebagai kekerasan jalanan oleh masyarakat. Sejumlah tagar pun bermunculan di Twitter mulai dari #YogyaTidakAman hingga #SriSultanYogyaDaruratKlithih.
ADVERTISEMENT
Terkait hal ini, anggota DPD RI Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas pun angkat bicara.
"Kita sepakati penanganan anak utamanya adalah klitih, harus terkoordinasi stakeholder yang menangani persoalan anak," kata GKR Hemas di Kepatihan Pemda DIY, Selasa (28/12).
GKR Hemas menyatakan bahwa selain intervensi hukum, pelaku klitih yang anak-anak ini juga harus mendapatkan pendampingan agar kasus tidak berulang.
"Selain intervensi hukum yang penting itu mereka kita tempatkan untuk pendidikan selanjutnya, itu tidak cukup sebulan dua bulan itu bertahap sampai anak dan orang tua itu bisa memahami," kata Permaisuri Kraton Yogyakarta tersebut.
Ilustrasi kekerasan di jalanan. Foto: Pixabay
Dia menjelaskan bahwa persoalan anak ini tidak hanya tanggung jawab pemerintah daerah saja tetapi juga institusi lain seperti kepolisian, KPAI, dan LPA.
ADVERTISEMENT
"Saya berharap mereka supaya bisa diberikan tempat untuk pendidikan yang lebih. Jadi menangani anak ini kita tempatkan pada satu tempat pendidikan yang akan mengembalikan dan termasuk juga mengingatkan orang tua daripada anak-anak ini jadi tidak hanya tanggung jawab pemerintah daerah tapi institusi kepolisian, KPAI, LPA," jelasnya.
"Jadi saya kira itu semua ada, jadi kita berharap secepatnya karena sudah ditangani di beberapa Polres yang di Kulon Progo sudah cukup bagus. Karena ini butuh waktu cepat maka hari ini kita koordinasi cukup baik dan akan ditindak lanjuti oleh pemda," katanya.
Diberitakan sebelumnya, media sosial tengah diramaikan dengan cuitan seorang warganet yang mengaku menjadi sasaran kejahatan jalanan atau yang kerap disebut klitih oleh masyarakat.
ADVERTISEMENT
Akun @kinderpoyyy itu mengungkapkan dirinya kena sabetan yang diduga senjata tajam hingga mengalami luka di tangan sebelah kiri.
*DEMI APA MASIH JAM SEGINI JOGJA KLITIH AJIG😭😭," tulis akun tersebut.
Dia mengaku awalnya dipepet oleh dua orang menggunakan sepeda motor. Kemudian orang tersebut memegang tangan kiri korban.
"Kirain cukup sampe disitu gesyak, dijalan kan ujan yak eh kok tangan sebelah kiri perih gataunya🥲. Jaket gua kebeset gatau ni piso apa golok, eh kalo golok mah tangan gua dah ilang satu🥲," katanya.
Warganet tersebut mengatakan bahwa peristiwa yang dialaminya terjadi di Underpass Jalan Kaliurang, Sleman atau Jakal. Dia mengaku tak melihat pelat nomor atau ciri pelaku karena kondisi hujan dan mengalami mata minus.
ADVERTISEMENT
Terkait peristiwa ini, Kapolres Sleman AKBP Wachyu Tri Budi Sulistiyono mengaku akan menyelidiki kasus tersebut. Meski sampai sejauh ini korban belum melapor.
"Kami akan tetap menyelidiki. Termasuk kita meningkatkan kegiatan yang sifatnya preemtif, preventif baik meliputi patroli. Patroli akan kita tingkatkan lagi," kata Wachyu ditemui di kantornya, Selasa (28/12).
Wachyu menjelaskan upaya polisi untuk mengatasi kasus kejahatan jalanan sudah senantiasa ditingkatkan. Namun dengan adanya kejadian ini, pihaknya akan kembali meningkatkan termasuk sektor intelijen.
"Walaupun sudah meningkat akan kita terus upayakan lagi. Kita kegiatan-kegiatan yang sifatnya pembinaan kepada masyarakat, kemudian sifatnya intelijen akan kita tingkatkan," katanya.
Di sisi lain, dia meminta kepada masyarakat untuk tidak langsung menyimpulkan peristiwa tersebut sebagai klitih. Dia pun mempersilakan korban untuk melapor.
ADVERTISEMENT
"Yang jelas jangan ada statement liar yang membuat masyarakat semakin resah," pungkasnya.