Dino Patti Djalal

Pernah Beri Penghargaan, Dino Patti Djalal Akui Tak Kenal Hartadinata

17 Desember 2019 20:11 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hartadinata Harianto. Foto: Instagram/@hartadinata_harianto
zoom-in-whitePerbesar
Hartadinata Harianto. Foto: Instagram/@hartadinata_harianto
ADVERTISEMENT
Kami masih menelusuri latar belakang Hartadinata Hariyanto. Sebelum menjadi CEO Stern Resources Group, pemuda 25 tahun itu menimba ilmu di Bard High School Early College (BHSEC), New York, Amerika Serikat (AS).
ADVERTISEMENT
Selama ini Hartadinata Hariyanto menyatakan dirinya merupakan WNI pertama yang meraih IPK 4.0 di BHSEC. BHSEC merupakan SMA prestisius di AS. Tak sembarang orang bisa bersekolah di sana. Sekolah yang didirikan pendiri Microsoft, Bill Gates, itu memiliki kriteria yang terbilang ketat.
Kisah Harta yang pernah bersekolah di AS ia tuliskan dalam buku berjudul “Rahasia Belajar Lulusan Terbaik Bard High School’ (2013). Buku setebal 102 halaman itu, bercerita tentang masa kecil Hartadinata saat bersekolah di SD Ciputra Surabaya dan cara belajarnya sehingga bisa masuk ke BHSEC.
Dalam buku itu pula, Harta mengaku meraih penghargaan Math Academic Excellence di usia 11 tahun. Sementara pada Desember 2011, Harta meraih penghargaan Ambassador’s Awards for Excellence dari Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat yang saat itu dijabat oleh Dino Patti Djalal.
Dino Patti Djalal Foto: www.bunghatta.ac.id
kumparan kemudian mencoba mengkonfirmasi Dino Patti untuk memastikan pemberian penghargaan Ambassador's Awards for Excellence kepada Hartadinata. Dino saat itu merupakan Duta Besar Indonesia untuk AS.
ADVERTISEMENT
"Gini kalau spesifik orangnya saya gak inget, ya," kata Dino saat dihubungi.
Meski begitu, Dino menuturkan sewaktu masih menjabat sebagai Dubes, pihaknya sering memberikan Ambassador's Awards for Excellence. Penyerahan penghargaan itu dilakukan setiap 17 Agustus.
"Dulu kita pernah buat setiap 17 Agustus Ambassador's Awards for Excellence, ya. Nah, jadi intinya dari pendidikan di KBRI mencari mahasiswa-mahasiswa yang punya kriteria akademik tertentu, gitu. Saya lupa kriterianya, misal kalau GPA level berapa dan lain sebagainya dia manageable. Jadi tahun selama saya di sana tiap 17 (Agustus) diberikan," jelas Dino.
Kami kemudian mengirimkan foto Hartadinata kepada Dino. Setelah melihat foto itu, Dino menegaskan tidak mengenal dengan Hartadinata.
"Enggak, saya gak kenal orangnya. Enggak mungkin (kenal), ya," tegas Dino.
ADVERTISEMENT
Dino kemudian meminta kami untuk memeriksa ke KBRI Washington untuk memastikan penghargaan Ambassador's Awards for Excellence karena ia tidak ingat dan kenal dengan Hartadinata.
"Apakah dia pernah menerima atau enggak bisa dicek ke KBRI Washington, cukup banyak yang menerima. Saya enggak ingat memberikan langsung atau tidak karena orangnya harus datang," tutur Dino.
Hingga saat ini, kami masih berusaha menghubungi KBRI Washington untuk keterangan lebih lanjut.
Dugaan tawaran investasi janggal yang dilakukan Harta awalnya mencuat dari Imam Masjid New York, Shamsi Ali. Ia mem-broadcast di WhatsApp dan Twitter soal kejanggalan perusahaan Harta di AS, Stern Resources Group. Bahkan Shamsi mengaku pernah tertipu oleh ayah Hartadinata, Tjandra Harianto.
Menurut Shamsi, perusahaan yang dipimpin Harta merupakan perusahaan investasi bodong yang tengah mencoba menebar kebohongan di Indonesia dengan menjual nama 'Syariah dan Amerika Serikat'.
ADVERTISEMENT
Menanggapi pernyataan Shamsi, Harta justru mengirimi kami dua foto pembangunan calon apartemen pada Kamis (12/12). Berdasarkan hasil analisis digital yang kami lakukan, calon apartemen itu tak lain merupakan proyek Apartemen Point 8.
Kini, Harta sudah tak lagi bisa kami konfirmasi. Sejak Jumat (13/12), foto profil WhatsApp Harta yang bersama Menteri Kesehatan Terawan menghilang. Nomornya pun tak lagi bisa dihubungi, hanya centang satu yang muncul saat kami mengirim pesan WhatsApp.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten