Pernikahan Anak di Bawah Umur di Aceh Masih Tinggi, Dipicu Seks Bebas

8 Februari 2023 13:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi menikah. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menikah. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Mahkamah Syariyah Jantho mencatat angka pernikahan dini di Aceh Besar masih tinggi, sepanjang tahun 2022 sebanyak 54 anak di bawah umur mengajukan dispensasi nikah. Faktornya, karena hamil duluan hingga putus sekolah.
ADVERTISEMENT
Juru bicara Mahkamah Syariyah Jantho, Fadlia, mengatakan 54 perkara tersebut merupakan permohonan yang telah ditangani oleh pihaknya. Dari jumlah tersebut, 52 di antaranya telah diputuskan dan dua ditolak.
“Masih tergolong tinggi, data tahun 2022 Mahkamah Syariah Jantho menangani 54 perkara dispensasi nikah,” kata Fadlia dalam keterangan tertulisnya, Rabu (8/2).
Fadlia menjelaskan, sejak 2020 lalu dari 177 perkara dispensasi nikah sebanyak 169 telah diputuskan, sementara delapan perkara di antaranya ditolak atau dicabut.
“Perkara paling tinggi terjadi pada tahun 2021 ada 67 perkara dan tidak ada yang dicabut, jadi secara umum angkanya masih tinggi, hanya mengalami sedikit penurunan saja,” tuturnya.
Di awal tahun 2023 ini, sebut Fadlia, Mahkamah Syariyah Jantho juga telah menangani tiga perkara dispensasi nikah dan ketiga kasus tersebut sudah diputuskan.
ADVERTISEMENT
“Beberapa alasan pengajuan dispensasi nikah selama ini karena faktor hamil di luar nikah, melakukan hubungan layaknya suami-istri, ditangkap oleh masyarakat karena selalu berdua-duaan, dan putus sekolah,” ungkapnya.
Karena itu, Fadlia mengharapkan, Pemerintah Aceh Besar dapat memberikan edukasi kepada masyarakat terkait usia pernikahan yang produktif. Menurutnya, pernikahan dini banyak memiliki efek buruk, selain dekat dengan perceraian, efek lain juga mempengaruhi kesehatan reproduksi.
“Secara hak, anak-anak tersebut kehilangan waktu bermain dan waktu belajar, karena di usia tersebut seharusnya mereka menghabiskan waktu untuk belajar namun harus mengurus anak dan suami, pernikahan dini juga berpengaruh terhadap stunting,” pungkasnya.