Pernyataan yang Muncul dalam Pidato Kebangsaan Prabowo

13 April 2019 6:51 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan pidato kebangsaan di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (12/4). Foto: ANTARA FOTO/Moch Asim
zoom-in-whitePerbesar
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan pidato kebangsaan di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (12/4). Foto: ANTARA FOTO/Moch Asim
ADVERTISEMENT
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan pidato kebangsaan menjelang akhir masa kampanye Pilpres 2019. Pidato diselenggarakan di Dyandra Convention Center, Surabaya, Jumat (12/4).
ADVERTISEMENT
Acara ini dihadiri seluruh perwakilan parpol koalisi Prabowo-Sandi. Mulai dari Gerindra, Demokrat, PAN, PKS, dan Berkarya.
Selain itu ada juga sejumlah tokoh yang turut hadir. Di antaranya mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan, mantan Menteri ESDM Sudirman Said, mantan wakil ketua KPK Bambang Widjojanto, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, hingga akademisi Rocky Gerung.
Tak sekadar hadir, sejumlah tokoh juga ikut menyampaikan pidato. Berikut deretan penyataan di pidato kebangsaan Prabowo:
Prabowo Subianto: Di Luar Negeri Banyak Habibie Muda, Akan Kita Panggil Pulang
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan pidato kebangsaan di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (12/4). Foto: ANTARA FOTO/Moch Asim
Prabowo lagi-lagi berbicara soal mandeknya industri dalam negeri di Indonesia. Padahal, menurutnya, banyak orang pintar asli Indonesia yang tersebar di seluruh dunia.
“Kita ingin punya mobil buatan Indonesia yang benar. Kita akan bikin pesawat terbang Indonesia lagi seperti zaman Pak Habibie. Ternyata di luar negeri banyak Habibie-Habibie muda, saya akan panggil semua kembali ke Indonesia,” kata Prabowo.
ADVERTISEMENT
“Kita akan bikin kapal-kapal Indonesia. Kita akan bikin komputer-komputer Indonesia,” tegas dia.
Dahlan Iskan: Dulu Dukung Jokowi, Sekarang Prabowo
Dahlan Iskan. Foto: Munady Widjaja
Dahlan Iskan mengungkapkan pengalamannya 5 tahun lalu mendukung Jokowi di Pilpres 2014. Ia menaruh harapan tinggi terhadap program-program Jokowi, yaitu tentang revolusi mental dan pertumbuhan ekonomi.
"Lima tahun yang lalu saya menjelang pemilu seperti ini, saya mengadakan deklarasi besar-besaran mendukung Pak Jokowi di Sentul," kata Dahlan di lokasi, Jumat (12/4).
Karena menurutnya target Jokowi tidak tercapai, pada Pilpres 2019 ini akhirnya memutuskan memilih Prabowo. Namun, ia menegaskan pilihannya ke Prabowo bukan karena nasibnya.
"Karena itu saya menjatuhkan pilihan kepada Pak Prabowo. Bukan karena mempertimbangkan nasib saya selama 5 tahun terakhir, itu saya anggap risiko saya sebagai pengabdi. Seperti juga risiko Jokowi sebagai presiden difitnah selama 4,5 tahun, bahkan seperti Pak Prabowo yang difitnah selama 17 tahun," ucap Dahlan.
ADVERTISEMENT
Gatot Nurmantyo: Begitu Turun, Semua yang Terbaik Dicabut
Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo, memberikan sambutan saat hadiri Pidato Kebangsaan Prabowo. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
Gatot Nurmantyo turut menjadi pembicara dalam pidato kebangsaan Prabowo Subianto di Surabaya. Salah satu hal yang disorotnya adalah soal manajemen sumber daya manusia di tubuh TNI.
“Yang paling penting dari TNI adalah moralitas dan semangat juangnya. Begitu saya turun, semua yang terbaik dicabut,” kata Gatot.
Ia kemudian menyebut beberapa nama mantan prajuritnya yang kini tak memiliki jabatan di TNI.
“Pak Ilyas Alamsyah (Eks Kabais TNI) dialah yang selesaikan Poso tapi dicopot sampai sekarang tanpa jabatan. Termasuk direktur A yang bongkar senjata sekarang dicopot tanpa jabatan. Panglima Divisi 1 dan 2 (Kostrad) dicopot. Danjen Kopassus dicopot tanpa jabatan,” ungkap dia.
Dia menjelaskan soal niat murni prajurit TNI dalam menjalankan tugasnya. Tak ada niatan untuk mencari gelar pahlawan.
ADVERTISEMENT
Rocky Gerung: Mendengar Pidato Prabowo Seperti Baca Buku
Rocky Gerung memberikan sambutan di acara Aliansi Pengusaha Nasional di Djakarta Theater, Kamis, (21/3). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Rocky Gerung mengomentari gagasan-gagasan Prabowo tentang Indonesia di masa depan. Baginya membaca ide Prabowo seperti membaca dua buku.
"Seluruh yang dia uraikan tadi itu seperti saya baca dua buku. Pertama Jared Diamond 'Collapse'. Rakyat memilih untuk gagal atau bertahan. Dan buku 'Why Nations Fail', bagaimana bangsa berantakan," ucap Rocky.
Dua buku itu Rocky baca di perpustakaan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan ternyata dua buku itu juga ada di perpustakaan milik Prabowo Subianto.
"Saya ingin agar nanti capres itu seharusnya syarat pertama punya perpustakaan dan isinya adalah buku, bukan komik," ucapnya.
-------------------------------------
kumparan akan menayangkan live streaming debat terakhir Pilpres 2019 pada Sabtu (13/4). Live streaming debat dengan tema ‘Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial, Keuangan dan Investasi serta Perdagangan dan Industri’ dapat disaksikan di semua platform kumparan atau melalui channel Youtube kumparan.
Poster Pemilu 2019. Foto: kumparan