Perobohan Cerobong di Bandung: Perusahaan Ganti Rugi 60 Persen

Cerobong di Desa Cangkuang yang dirobohkan. Dokumentasi Arif Syamsul Ma'arif/kumparan.

Warga RW 3 Ciguriang Hilir, Desa Cangkuang, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, meminta ganti rugi Rp 440 juta ke PT Panasia atas perobohan cerobong power plant.

Ketua RT 1 RW 3, Ujang Wantika, mengatakan sejak pagi hingga sore, pihak PT Panasia melakukan survei ke rumah-rumah yang terdampak.

PT Panasia menyatakan menyanggupi ganti rugi setiap rumah sebesar 60 persen dari permintaan warga.

"Tadi kan usulannya Rp 10 juta, dikasih Rp 6 juta," ucap Ujang saat ditemui, Kamis (5/12).

Ujang saat ditemui. Dokumentasi Arif Syamsul Ma'arif/kumparan.

Data rumah yang mengalami kerusakan di RT 1 mencapai 60 unit. Namun karena keterbatasan waktu, pihak PT Panasia hanya menyanggupi 25 rumah dan akan dilanjutkan esok hari.

Rata-rata kerusakan rumah seperti retaknya genting, talang air, tembok, hingga kaca pecah.

Saat akan diwawancarai, pihak PT Panasia menolak dengan alasan sangat kelelahan.

Petugas yang mendata. Dokumentasi Arif Syamsul Ma'arif/kumparan.

Ujang berharap pihak perusahaan seharusnya mengganti rugi sebesar 100 persen sesuai yang telah diusulkan. Pasalnya, warganya banyak dirugikan atas insiden tersebut.

"Ya saya kepingin yang diusulkan digantinya full 100 persen, gak perlu pengecekan lagi," ucap Ujang.

Apabila dihimpun dari RT 1 hingga RT 4, ucap Ujang, nominal ganti rugi yang harus ditanggung PT Panasia sebesar Rp 440 juta.

"Itu buat satu RW 3 mulai dari RT 1,2,3,4. Kepinginnya full 100 persen gak kurang," pungkas Ujang.

Pendataan berlangsung. Dokumentasi Arif Syamsul Ma'arif/kumparan.

Berikut data kerugian yang dihimpun kumparan:

Sebelumnya, cerobong power plant setinggi 80 meter yang terletak di Desa Cangkuang Wetan dirobohkan pada pukul 13.00 WIB, Selasa (6/12/2022).

Waktu roboh, guncangan dan serpihan materialnya melukai lima orang dan merusak sejumlah rumah di desa yang terletak di Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, itu.

Reporter: L Arif Syamsul Ma'arif