Persada Hospital Malang Buka Suara Terkait Kasus Dokter Diduga Lecehkan Pasien

18 April 2025 13:36 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim etik Persada Hospital Kota Malang Dr. Galih Endra Dita (kiri) dan Supervisor Humas Persada Hospital Malang, Sylvia Kitty Simanungkalit, Jumat (18/4/2025). Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Tim etik Persada Hospital Kota Malang Dr. Galih Endra Dita (kiri) dan Supervisor Humas Persada Hospital Malang, Sylvia Kitty Simanungkalit, Jumat (18/4/2025). Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Persada Hospital Kota Malang memberikan pernyataan sikap terkait kasus pelecehan dokter kepada pasiennya. Mereka menegaskan, tak akan mentolerir apa pun pelanggaran etik yang dilakukan oleh dokternya.
ADVERTISEMENT
"Kami sangat prihatin dan sangat menyayangkan adanya tuduhan tersebut. Serta kami menegaskan pelanggaran etika dalam bentuk apa pun tidak akan ditolerir di lingkungan Persada Hospital," ujar Supervisor Humas Persada Hospital Malang, Sylvia Kitty Simanungkalit, saat konferensi pers di Persada Hospital Malang, Jumat (18/4).
Sylvi mengatakan Persada Hospital Malang tetap berkomitmen memberikan pelayanan yang aman dan nyaman.
"Kami berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi seluruh pasien kami. Untuk itu kami memastikan bahwa setiap pemeriksaan dokter selalu didampingi oleh perawat, sehingga standar keamanan dan kenyamanan dapat terjaga dengan optimal," ucapnya.
Lakukan Penyelidikan Internal
Tim etik Persada Hospital Kota Malang Dr. Galih Endra Dita (kiri) dan Supervisor Humas Persada Hospital Malang, Sylvia Kitty Simanungkalit, Jumat (18/4/2025). Foto: Istimewa
Lalu, kata Sylvi, pihaknya juga akan melakukan penanganan dengan serius dan transparan terkait dugaan pelecehan yang dilakukan oleh seorang dokter.
ADVERTISEMENT
"Kami telah melakukan penyelidikan internal terhadap dugaan tersebut. Proses penyelidikan dilakukan dengan secara transparan dan melibatkan pihak yang berwenang. Sejalan dengan komitmen kami terkait terhadap etika dan profesionalisme, beliau telah dinonaktifkan sementara dari pelayanan RS, sambil menunggu proses hukum yang sedang berjalan," terangnya.
Pihak Persada Hospital Malang menolak adanya tindakan yang berkaitan dengan pelanggaran kode etik.
"Kami menolak dengan tegas segala bentuk tindakan pelanggaran etika terhadap pasien maupun siapa pun di dalam lingkungan rumah sakit. Persada Hospital selalu menjaga integritas dan kepercayaan publik dengan menerapkan standar tinggi dalam setiap aktivitas pelayanan medis," ujarnya.
Sylvi mengatakan, pihaknya akan terus menjunjung tinggi profesionalisme di lingkungan rumah sakit.
"Sesuai dengan nilai-nilai perusahaan kami menjunjung tinggi seluruh tenaga medis dan non medis di lingkungan RS. Kepercayaan pasien menjadi prioritas utama dan kami terus meningkatkan mutu pelayanan dengan standar etika yang tinggi," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Terakhir, Persada Hospital akan menyerahkan kasus ini kepada pihak yang berwenang dan mendukung pihak kepolisian untuk mengusut.
"Penyerahan kasus kepada pihak berwenang, persada hospital telah berkoordinasi dan mendukung sepenuhnya pada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini. Kami percaya bahwa proses hukum ada mekanisme yang tepat untuk mencapai keadilan. bila mana terbukti maka manajemen Persada Hospital akan mengambil tindakan tegas dengan memberhentikan secara hormat dan akan menyerahkan masalah ini menurut aturan hukum yang berlaku maupun disiplin tenaga kesehatan," jelasnya.
"Persada Hospital tetap berkomitmen untuk senantiasa meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan menjaga kepercayaan masyarakat, Kami mengimbau kepada seluruh pihak agar tidak ragu untuk melaporkan setiap pelanggaran etika yang dialami. Kami juga percaya bahwa proses hukum yang berjalan akan memberikan kejelasan lebih lanjut," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Seorang dokter di rumah sakit Persada Hospital, Kota Malang, berinisial AYP diduga melecehkan pasien perempuannya berusia 31 tahun. Peristiwa itu terjadi pada bulan September 2022.
Kasus ini terungkap setelah korban menceritakan kejadian yang ia alami saat dirawat di rumah sakit tersebut.
Singkat cerita pada tanggal 28 September 2022, korban menjalani rawat inap di rumah sakit itu. Lalu, dokter AYP masuk ke ruang inap korban dengan alasan untuk memeriksa kondisi kesehatannya. Dengan stetoskop yang ia bawa, dokter AYP melakukan pemeriksaan ke korban dan diduga terjadi pelecehan seksual.
Tak hanya itu, dokter AYP diduga sempat mengeluarkan ponsel yang diyakini korban melakukan perekaman.