Pertama Kali Dalam Sedekade, Kasus Polio Muncul Kembali di New York

22 Juli 2022 9:54 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak menjalani vaksinasi anti-polio. Foto: AKHTAR SOOMRO/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Anak menjalani vaksinasi anti-polio. Foto: AKHTAR SOOMRO/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Otoritas kesehatan mengidentifikasi kasus polio pertama dalam sepuluh tahun terakhir di Kabupaten Rockland, Negara Bagian New York, Amerika Serikat (AS), pada Kamis (21/7/2022).
ADVERTISEMENT
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah mengkonfirmasi kasus itu. Pihaknya tidak mendapati kasus polio yang berasal dari AS sejak 1979.
Namun, AS sempat menemukan kasus yang berasal dari vaksin luar negeri pada 2013. Kasus teranyar itu pun diduga berasal dari luar AS.
"Kami memantau situasi dengan cermat dan bekerja sama dengan Departemen Kesehatan Negara Bagian New York dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit untuk menanggapi masalah kesehatan masyarakat yang muncul ini untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan penduduk daerah," tulis pernyataan Komisaris Kesehatan Kabupaten Rockland, Patricia Schnabel Ruppert, dikutip dari AFP, Jumat (22/7/2022).
Ilustrasi vaksin polio. Foto: Shutter Stock
Pandemi COVID-19 telah membawa kembali peluang penyebaran polio. Pasalnya, program vaksinasi bagi anak-anak menjadi terhambat akibat wabah corona.
ADVERTISEMENT
Inggris turut mendeteksi kasus pertamanya sejak 1984 pada Juni 2022. Pihak berwenang menemukan virus itu dalam sampel limbah. Virus tersebut kemudian berkembang menjadi polio tipe 2 yang terkandung dalam vaksin (VDPV2).
Sebagaimana AS, Inggris menduga, pelancong asing umumnya meninggalkan jejak virus itu di tinja mereka. Pelancong yang terinfeksi atau telah divaksinasi itu kemudian menyebarkannya kepada orang lain.
Seorang anak di Amerika menjalani pemeriksaan setelah mengidap penyakit Polio pada tahun 1955. Foto: Getty Images/Three Lions
Risiko penularan terhadap populasi yang telah mendapatkan vaksinasi cenderung rendah. Otoritas lantas mendesak masyarakat yang belum diimunisasi untuk segera mendapatkannya.
"Virus polio yang diturunkan dari vaksin jarang terjadi dan risiko terhadap masyarakat secara keseluruhan sangat rendah," terang Konsultan Epidemiologi di Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA), Vanessa Saliba, dikutip dari laman resmi Pemerintah Inggris.
ADVERTISEMENT
CDC menerangkan, gejala polio meliputi gejala flu seperti sakit tenggorokan, demam, kelelahan, dan mual-mual. Virus itu menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan.
Polio tidak dapat disembuhkan, tetapi infeksi dapat dicegah dengan vaksinasi. Sebelum vaksin polio tersedia pada akhir 1940-an, wabah itu melumpuhkan sekitar 35.000 orang setiap tahunnya di AS.