news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pertama Kali di Aceh Barat, Satu Keluarga Terjangkit Difteri

30 Maret 2019 14:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Virus. Foto: geralt via pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Virus. Foto: geralt via pixabay
ADVERTISEMENT
Seorang anak berusia 15 tahun asal kabupaten Aceh Barat terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh, akibat terserang virus difteri yang menular dari kedua orangtua. Fenomena sekeluarga terjangkit difteri ini pertama terjadi di Aceh Barat.
ADVERTISEMENT
Difteri atau infeksi bakteri serius yang mempengaruhi selaput lendir tenggorokan dan hidung itu awalnya menyerang sang ayah, kemudian menular ke istri dan terakhir menular ke sang anak.
Kepala Bidang Pencegahan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Aceh Barat, Muhammad Idrus, mengatakan virus difteri yang menyerang sekeluarga di kabupatennya itu telah diketahui sejak beberapa minggu terakhir. Pasangan suami-istri itu sempat menjalani perawatan dan penanganan di rumah sakit hingga sembuh.
“Awal mula difteri menyerang orang tua lelaki kemudian menular ke istri dan terakhir turun ke sang anak. Tetapi kedua orangtuanya itu sudah sembuh, fenomena ini pertama kali terjadi di Aceh Barat,” ujarnya dihubungi kumparan, Sabtu (30/3).
Idrus tak menyebutkan nama serta tempat tinggal keluarga tersebut. Alasanya akan membuat resah dan khawatir warga di sekitar tempat tinggalnya. Dikatakan Idrus, difteri yang menyerang sang anak diduga karena faktor kekebalan tubuh serta kondisi lingkungan.
ADVERTISEMENT
“Kedua orang tuanya itu sudah selesai tidak masalah, sudah sembuh. Memang penyakit ini lingkungan juga menjadi faktor. Walaupun sudah sembuh penyakit ini bisa saja terjangkit kembali dan menyerang orang lain,” ujarnya.
Pemberian vaksin difteri kepada anak. Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Difteri yang menyerang sang anak kini telah mendapatkan penanganan. Dia dirujuk ke RSUDZA Banda Aceh untuk ditangani oleh dokter rumah sakit setempat. Sementara terhadap kedua orangtuanya telah dilakukan pencegahan sehingga tidak menular kepada orang lain.
Idrus mengimbau kepada warga Aceh Barat agar tetap siaga menjaga kesehatan tubuh dan memperhatikan kondisi lingkungan tetap bersih. Karena kata dia, difteri juga akan terjangkit ketika kondisi tubuh dalam keadaan lemah dan lingkungan tidak sehat.
Penyakit itu akan terjangkit ketika kondisi tubuh dalam keadaan lemah. Kedua tetap dijaga kebersihan dan lingkungan serta menjaga makanan yang baik. Kalau ada yang sakit segera ke puskesmas dan rumah sakit,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Idrus mengeluhkan tentang stigma masyarakat yang masih memandang vaksinasi difteri haram. Pencapaian imunisasi rendah menjadi faktor utama difteri mewabah di tengah masyarakat.
“Capaian imunisasi rendah menjadi faktor utama. Apa penyebabnya, ya karena stigma masyarakat terhadap vaksin itu masih tinggi. Selain satu keluarga itu masih ada satu lagi yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit di Aceh Barat tetapi alhamdulillah kondisinya sudah mulai membaik,” pungkasnya.