Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Pertamina Aceh Bantah Premium Langka Setelah Harga Pertalite Naik
28 Maret 2018 15:12 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
ADVERTISEMENT
Kepala Humas PT Pertamina Sumbagut, Rudi Ariffianto membantah soal adanya kekosongan BBM jenis premium di Aceh. Ketersediaan selama ini dianggap cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Tidak ada kekosongan, premium tetap kita pasok sejauh ini dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyrakat,” ucapnya saat dikonfirmasi kumparan (kumparan.com), Rabu (28/3).
Namun, Rudi membenarkan tentang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite sejak 24 Maret 2018. Kenaikan itu lantaran adanya tren harga minyak dunia dan kurs rupiah terhadap dolar.
“Kedua faktor tersebut pembentuk lebih dari 91 persen dari harga BBM kita, termasuk Pertalite, di mana harga minyak merupakan faktor yang tidak dapat dikontrol karena sangat dipengaruhi oleh pasar karena minyak merupakan komoditas global,” katanya.
Dijelaskannya, Pertamina secara korporasi telah melakukan efisiensi, sehingga dapat terlihat sekalipun mengalami kenaikan, harga Pertalite Pertamina masih sangat bersaing (lebih murah) dibandingkan produk RON 90 sejenis yang dijual oleh badan usaha lain.
ADVERTISEMENT
Soal kekosongan premium di Aceh sempat disuarakan mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universita Syiah Kuala, saat berunjuk rasa di depan kantor PT Pertamina (Persero) Region I Marketing Branch Aceh, di jalan Tgk Daud Bereueh, Banda Aceh. Menuruut mereka, beberapa SPBU di Aceh akhir-akhir ini mengalami kelangkaan sehingga masyarakat terpaksa membeli BBM jenis pertalite dengan harga yang lebih mahal.
“Pertalite naik tetapi premium sering kosong, ini menyusahkan masyarakat namanya. Kasian rakyat kecil,” ujar seorang mahasiswa saat berorasi.
Dalam aksi protes tersebut sebagai bentuk kekecewaan terhadap pemerintah, para mahasiswa turut menggembok pagar kantor PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I Marketing Branch Aceh. Usai menggembok pagar kantor Pertamina mahasiswa juga memasang spanduk berisikan petisi serta tanda tangan mereka yang menuntut kebijakan pemerintah atas kenaikan BBM jenis pertalite dan mereka menolak akan kenaikan tersebut.
ADVERTISEMENT
Para mahasiwa sempat mendesak ingin berjumpa dengan pimpinan Pertamina, tapi mereka tidak diizinkan petugas keamanan lantaran tidak mengantongin berujuk rasa di sana. Sehingga tak ada satu pun pihak pertamina yang keluar menjumpai para demonstran. Hanya beberapa karyawan yang berdiri di depannya menyaksikan aksi mahasiswa.