Pertempuran di Bakhmut Ukraina Mereda, Rusia Targetkan Serangan Baru

Pertempuran sengit di salah satu kota bagian timur Ukraina , Bakhmut, kemungkinan akan berakhir.
Namun, pada saat bersamaan Rusia mengerahkan serangan udara ke bagian utara dan selatan negara tetangganya itu dengan menggunakan rudal serta drone.
Dikutip dari Reuters, laporan tersebut diungkap oleh pakar militer Ukraina dan Inggris yang secara konsisten memantau situasi perang di lapangan, pada Rabu (22/3).
Serangkaian serangan udara itu, sambung mereka, berlangsung ketika Presiden China Xi Jinping mengakhiri kunjungan kenegaraannya ke Moskow, yang mana agenda utamanya adalah bertemu dengan Presiden Vladimir Putin.
Lebih lanjut, perlawanan gigih dari pasukan Ukraina di Bakhmut — titik tempur paling berdarah dengan kerusakan terparah, mendorong intelijen militer Inggris yakin, bahwa serangan Rusia di kota tambang tersebut kemungkinan sudah menurun lantaran kehabisan tenaga.
Staf Umum Militer Ukraina di sisi lain juga setuju bahwa potensi serangan Rusia di Bakhmut mulai menurun.
“Namun, masih ada bahaya bahwa garnisun Ukraina di Bakhmut dapat dikepung,” bunyi laporan intelijen Kementerian Pertahanan Inggris.
Menurut seorang analis militer Ukraina, Oleh Zhdanov, situasi di Bakhmut sudah mulai kondusif sebab Rusia telah menyerah — tidak mendapatkan apa-apa di sana, lalu mengubah target serangan ke tempat lain.
“Pasukan Ukraina telah menstabilkan situasi di Bakhmut — dan pasukan Rusia tidak dapat melakukan apa-apa,” kata Zhdanov.

“Mereka mungkin telah maju beberapa ratus meter ke utara atau selatan kota, tetapi ini benar-benar tidak mencapai apa-apa,” sambung dia.
Meski di Bakhmut terpantau lebih kondusif, tetapi tidak di beberapa kota lainnya. Sirene atas peringatan serangan udara dibunyikan di Kiev dan sejumlah kota bagian utara di Ukraina ketika laporan dari intelijen Inggris dirilis.
Pihak militer Ukraina melaporkan telah menembak jatuh 16 dari 21 drone bunuh diri buatan Iran, berjenis Shahed. Di Zaporizhzhia — salah satu kota bagian selatan, petugas pemadam kebakaran berjuang memadamkan api di dua gedung apartemen.
Sedikitnya satu orang tewas dan 33 lainnya luka-luka dalam serangan di kompleks apartemen tersebut.
“Di Rzhyshchiv, sebuah kota di tepi sungai di selatan Kiev, sedikitnya delapan orang tewas dan tujuh lainnya luka-luka setelah sebuah drone menghantam dua asrama dan sebuah perguruan tinggi,” jelas kepala kepolisian setempat, Andrii Nebytov.