Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Pertempuran di Kongo, 10 Orang Tentara PBB Tewas: Dari Afsel dan Uruguay
26 Januari 2025 2:48 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
9 Orang personel penjaga perdamaian PBB asal Afrika Selatan (Afsel) dan 1 orang personel asal Uruguay tewas pada Jumat (24/1), usai pertempuran selama 2 hari di kota Goma, Republik Demokratik Kongo . Dikutip dari AFP, pertempuran pecah antara pasukan penjaga perdamaian yang tergabung dalam satgas MONUSCO dan pasukan pemberontak M23.
ADVERTISEMENT
"Pada pertempuran yang gagah berani melawan pemberontak M23, Angkatan Bersenjata Afrika Selatan kehilangan 9 anggotanya, pada Jumat 24 Januari, 2025, usai bertempur selama 2 hari," kata statemen resmi PBB, dikutip Minggu (26/1).
Dari 9 personel militer Afsel, 7 adalah bagian dari Komunitas Pertahanan Afrika Selatan (SADC) dan 2 adalah anggota penjaga perdamaian PBB.
Sementara jumlah pasukan luka-luka masih terus didata.
Militer Afsel juga menambahkan, pada 2 hari pertempuran ini, kontingen Afsel berhasil menahan laju para pemberontak.
"Kontingen Afrika Selatan dan personel lain berhasil menghentikan lanju pemberontak M23 di Goma, sebelah timur Kongo. Tidak hanya itu, pasukan kita juga berhasil memukul mundur mereka," tulis statement resmi militer Afsel.
ADVERTISEMENT
1 Tentara Uruguay Gugur
Selain personel dari Afrika Selatan, seorang personel penjaga perdamaian dari Uruguay juga gugur. 4 lainnya luka-luka.
"Unit kami bekerja 24 jam sehari, 7 hari seminggu, untuk mengevakuasi semua petugas sipil dan militer dari kota Goma," kata statement resmi militer Uruguay.
Pertempuran ini terus terjadi, meskipun komunitas internasional mengecam langkah pemberontak M23 yang terus merangsek ke Goma. Kota ini adalah kota penting, karena memiliki tambang mineral yang kaya dan ditinggali lebih dari 1 juta penduduk.
Uruguay sendiri mengirim sekitar 731 personelnya untuk misi perdamaian di Kongo ini. Juru bicara Angkatan Bersenjata Uruguay, Kolonel Fernando Botti menyebut, seharusnya misi pasukan yang ada di Kongo ini berakhir pekan depan.
ADVERTISEMENT
Tapi, pengiriman pasukan pengganti ini ditunda sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.