Pertemuan 2 Jam Prabowo-Wakil PM Malaysia: Bahas Gaza hingga Tarif Trump

22 April 2025 19:43 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyambut kedatangan Wakil Perdana Menteri Malaysia Dato Seri Dr. Ahmad Zahid bin Hamidi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (22/4/2025). Foto: Zamachsyari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyambut kedatangan Wakil Perdana Menteri Malaysia Dato Seri Dr. Ahmad Zahid bin Hamidi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (22/4/2025). Foto: Zamachsyari/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menggelar pertemuan tertutup dengan Wakil Perdana Menteri (PM) Malaysia, Dato’ Seri Dr. Ahmad Zahid bin Hamidi.
ADVERTISEMENT
Setelah hampir 2 jam pertemuan, Prabowo mengaku salah satu yang dibahas ialah penerapan tarif impor dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
"Bagaimana kita nggak dibahas [tarif Trump] Ini kan lagi ramai. Sedunia lagi bahas," ujar Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (22/4).
Zahid pun turut merespons pertanyaan awak media mengenai pembahasan tarif Trump. Zahid membenarkan isu tersebut sempat dibahas.
"Saya mengesahkan [membenarkan] apa yang disampaikan Bapak Presiden [Prabowo]," kata Zahid.
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyambut kedatangan Wakil Perdana Menteri Malaysia Dato Seri Dr. Ahmad Zahid bin Hamidi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (22/4/2025). Foto: Zamachsyari/kumparan
Selain itu, mereka juga bicara soal Gaza. Prabowo menyebut antara Indonesia dan Malaysia memiliki penduduk dengan mayoritas beragama muslim.
"Kita bicara Gaza, bagaimana pun rakyat kita sebagian besar muslim," terang Prabowo.
Sisanya, Prabowo dan Zahid lebih banyak bernostalgia. Sebab, Prabowo dan Zahid memang merupakan teman lama.
ADVERTISEMENT
"Jadi ini nostalgia lah banyak bicara, walaupun kita tukar menukar pandangan terhadap isu-isu global, isu-isu ekonomi dan kerja sama antara Indonesia dan Malaysia," tandasnya.