Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Pertemuan dengan Prabowo dan Diskusi dengan Durasi Terpanjang
19 Juni 2023 18:20 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pertemuan dan diskusi itu berlangsung pada hari Minggu (18/6), hari libur. Tempat yang menjadi saksi diskusi terpanjang itu adalah ruang perpustakaan, yang ada di salah satu bangunan di kompleks kediaman pribadi Prabowo yang luas itu. Ruangan ini bernuansa kayu. Dinding, lantai, langit-langit, tangga, dan meja berbahan kayu. Sangat nyaman untuk berdiskusi.
Pertemuan dimulai pukul 10.00 WIB, diselingi break makan siang pukul 12.30 WIB sampai pukul 15.30 WIB. Break sekitar 3 jam itu karena Prabowo yang saat ini menjabat Menteri Pertahanan RI ini tiba-tiba dipanggil Presiden Jokowi ke Istana Bogor.
“Maaf, saya harus pergi dulu. Seusai saya menemui Bapak Presiden, kita lanjut diskusi lagi. Apakah setuju?” tanya tokoh yang memastikan diri maju sebagai calon presiden 2024 itu. Para pemimpin redaksi dari berbagai media nasional ini menjawab setuju.
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan pertama pada bulan Ramadhan, beberapa hari menjelang Idul Fitri 2023, sejumlah pemimpin redaksi telah bertemu Prabowo di kediamannya di Jl Kertanegara 4, Jakarta Selatan. Pertemuan itu dibalut buka bersama.
Namun, pertemuan itu hanya berlangsung sekitar 2 jam, berakhir dengan takjil, karena para pemred memiliki agenda lain. Begitu juga dengan Prabowo.
Sebelum pertemuan berakhir, para pemimpin redaksi meminta Prabowo menyediakan waktu lagi yang lebih lama di kemudian hari. Karena saat itu diskusi dengan Prabowo belum tuntas. “Kita akan bertemu lagi di Hambalang. Nanti diatur ya, tapi jauh lho,” kata Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Karena itu, saat membuka diskusi dengan para pemimpin redaksi di Padepokan Garuda Yaksa, Prabowo menyampaikan soal janji ini. “Seperti janji saya saat bertemu di Kertanegara, kita bertemu di sini,” kata Prabowo. “Bangunan ini baru saja saya renovasi dan ini belum selesai,” sambung dia.
Diskusi digelar di meja kayu berukuran besar yang terletak di ruang tengah bangunan yang dipenuhi buku dan senjata. Buku-buku, yang sebagian merupakan buku terkait militer dan perang ini, tertata rapi di rak-rak di lantai 1 dan 2.
ADVERTISEMENT
Sementara senjata-senjata dari berbagai jenis dipajang di dinding di lantai 1 dan lantai 2 juga. Di perpustakaan ini, Prabowo sering menghabiskan waktu dengan membaca. “Beliau sering ketiduran saat membaca buku di perpustakaan ini,” kata seorang stafnya.
Saat menyambut para pemimpin redaksi di ruangan ini, Prabowo pun membawa sebuah buku ‘Why Nations Fail, The Origins of Power, Prosperity and Poverty’ karya Daron Acemoglu dan James A Robinson. Dia menganjurkan para pemimpin redaksi membaca buku ini. Prabowo mengaku sudah membaca buku ini, tapi kini dia sedang membaca kembali buku setebal 579 halaman itu. Sekilas ada halaman yang terlipat, penanda buku ini sedang dibaca Prabowo. Dalam diskusi, Prabowo pun menyitir beberapa hal terkait isi buku ini.
ADVERTISEMENT
Sejumlah tema dibahas dalam diskusi ini. Para pemred bebas bertanya dan memberikan respons. Satu pertanyaan pemred, bisa dijawab sangat panjang oleh Prabowo. Dia juga menyajikan data-data. Dari isu pertahanan, food estate, demokrasi, termasuk isu favorit: Pilpres 2024.
Sayang sekali, isi diskusi tidak bisa dipublikasikan, karena diskusi disepakati bersifat off the record. Sebagian data yang disampaikan Prabowo, membuat para pemred miris. Kali ini Prabowo lebih blak-blakan dibanding diskusi di Jl. Kertanegara.
Prabowo menekankan pentingnya para pemuda Indonesia menguasai STEM (Science, Technology, Engineeting, Mathematics). Dia juga bicara pentingnya memikirkan FEW untuk kehidupan manusia di masa mendatang. Yang dia maksud FEW merupakan akronim dari food, energy, and water.
Pukul 15.20 WIB, Prabowo kembali tiba di Padepokan Garuda Yaksa. Dia kembali di kursinya. “Kita lanjutkan ya. Saya siap kalau kita diskusi sampai pukul 11 malam. Tapi tergantung Anda semua,” kata Prabowo tersenyum tapi serius. Pemred pun hanya senyum-senyum saja, karena tak mungkin memenuhi tantangan Prabowo. Sebagian besar pemred hanya memperkirakan diskusi akan berlangsung hingga sore, karena malam harinya sudah ada agenda lain.
ADVERTISEMENT
Sekitar pukul 16.00 WIB, diskusi sempat terganggu karena udara terasa panas. Padahal, seharusnya sinar matahari sudah mulai melemah dan padepokan ini berada di tempat tinggi dan dikelilingi pepohanan. Prabowo sempat meminta lampu dimatikan untuk mendinginkan suhu. “Mohon maaf, ruangan memang belum dipasangi AC dan saya juga tidak memperkirakan diskusi akan berlangsung sampai sore,” kata dia.
Selain lebih blak-blakan, Prabowo juga terlihat lebih santai. Suasana sangat cair. Bahkan, sempat dia menyanyikan lagu lama yang dipopulerkan Tetty Kedi. Beberapa kali Prabowo juga membuat lelucon-lelucon, yang membuat para pemimpin redaksi tertawa.
Sekitar pukul 17.30 WIB, seorang stafnya, Angga Raka Prabowo tiba-tiba berdiri. “Mengapa kamu berdiri?” tanya Prabowo. “Sekarang sudah pukul 17.30 WIB Pak, diskusi bisa diakhiri,” kata Angga. “Lho tidak jadi sampai jam 11 malam?” kelakar Prabowo. “Kalau begitu, baik kita tutup diskusi ini, terima kasih atas kehadiran teman-teman di sini,” lanjut Prabowo.
ADVERTISEMENT
Seusai ditutup, diskusi ternyata belum berakhir benar. Sambil berdiri dan menunggu foto bersama dilakukan, beberapa pemred menanyakan beberapa hal lain. Prabowo pun masih meladeninya. Acara benar-benar tuntas sekitar pukul 18.00 WIB. Jadilah diskusi ini berlangsung selama 5 jam.
Diskusi tidak akan berhenti di sini, karena Prabowo siap berdiskusi dan sharing informasi dengan para pemred kembali pada bulan Agustus 2023, dua bulan sebelum pendaftaran Bacapres dan Bacawapres 2024.