Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pertemuan Hangat BJ Habibie dan Anwar Ibrahim
20 Mei 2018 14:58 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Presiden ke-3 BJ Habibie siang ini menerima kedatangan Ketua Umum Partai Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim di kediaman pribadinya di Patra Kuningan, Jakarta. Habibie dengan mengenakan kemeja batik lengan panjang warna cokelat dan peci hitam menyambut Anwar Ibrahim dengan hangat.
Dari foto dan video yang diterima kumparan, Minggu (20/5), keduanya sempat berbincang-bincang seputar masalah kesehatan Habibie di ruang tamu.
ADVERTISEMENT
"Semua yang mengandung oksigen, masuk sini. Warnanya berbeda, warnanya merah muda. Kalau yang belum mengandung oksigen warnanya merah tua," kata Habibie.
"Sekarang yang diatur bagian depan. Sini masuk terus keluar. Di antara yang atas bagian pertama dan kedua ada plek," lanjut dia.
Anwar Ibrahim memperhatikan dengan seksama saat sahabatnya menjelaskan perihal kesehatannya itu. Dari ruang tamu, Habibie mengajak Anwar Ibrahim menuju ke ruang perpustakaan yang bernama Habibie dan Ainun.
Saat menerima Anwar Ibrahim, Habibie didampingi Ricky Rachmadi yang merupakan mantan aktivis mahasiswa serta politisi Golkar), Thareq Habibie, Ilham Habibie, dan Rahmat Ismail yang merupakan adik Taufiq Ismail.
Sedangkan Anwar Ibrahim didampingi Shamsul Iskandar Mohd Akin yang merupakan anggota Parlemen Malaysia dan Wakil Ketua Partai Keadilan Rakyat.
Kedatangan Anwar Ibrahim ke Jakarta dalam rangka diundang oleh BJ Habibie dan peringatan 20 tahun reformasi Indonesia dan Malaysia. Anwar dalam rilisnya menjelaskan 20 tahun lalu yaitu tahun 1998 merupakan tahun keramat bukan saja bagi Indonesia tapi juga Malaysia.
ADVERTISEMENT
Bila 21 Mei 1998 di Indonesia merupakan jatuhnya rezim Orde Baru maka 2 September 1998 di Malaysia merupakan jatuhnya rezim Barisan Nasional.
"Hari ini saya ke Jakarta atas undangan mantan Presiden Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie, sempena (peringatan) sambutan ulangtahun ke-20 Reformasi Indonesia. Yang akhirnya selesai hampir dua dekade kemudian pada 9 Mei 2018," ucap Anwar Ibrahim.