Pertemuan OOC ke-7 Resmi Digelar di Republik Palau

14 April 2022 9:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Our Ocean Conference (OOC) 2019. Foto: Dok. Kementerian Kelautan dan Perikanan
zoom-in-whitePerbesar
Our Ocean Conference (OOC) 2019. Foto: Dok. Kementerian Kelautan dan Perikanan
ADVERTISEMENT
Republik Palau dan Amerika Serikat resmikan pembukaan Our Ocean Conference (OOC) 2022 pada Rabu (13/4). Konferensi kali ini merupakan pertemuan ke-7 OOC sejak berdirinya pada 2013.
ADVERTISEMENT
Pembukaan ini dihadiri oleh Utusan Khusus Presiden Amerika Serikat untuk Iklim John Kerry, dan Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat untuk Urusan Kelautan dan Lingkungan Internasional & Ilmiah, Monica Medina.
"Ada banyak kegembiraan dan semangat pada hari pertama. Konferensi ini diselenggarakan oleh 600 delegasi resmi yang mewakili 80 negara, dengan komitmen utama untuk pelestarian dan perlindungan laut, serta respons terhadap perubahan iklim," ucap Kerry dalam sambutannya.
John Kerry, penggagas Our Ocean Conference. Foto: Abil Achmad Akbar/kumparan
Konferensi yang bertemakan "Lautan Kita, Rakyat Kita, Kemakmuran Kita" ini berfokus untuk mempromosikan perikanan berkelanjutan, ekonomi perlautan yang hijau, memajukan kawasan lindung laut, serta mengatasi polusi laut.
Kerry turut menggarisbawahi kesinambungan laut bergantung kepada perlindungan iklim, dan sebaliknya. Ia menyoroti pentingnya negara-negara di seluruh dunia untuk merespons terhadap krisis energi yang disebabkan COVID-19 dan perang di Ukraina dengan bijak.
ADVERTISEMENT
"Kita tidak dapat memecahkan masalah di laut tanpa berurusan dengan iklim. Kita juga tidak dapat memecahkan masalah iklim tanpa berurusan dengan laut," tutur Kerry.
Kepulauan Palau di Samudera Pasifik Foto: Shutter Stock
Republik Palau, tempat pertemuan OOC tahun ini, merupakan negara di kepulauan Pasifik yang terdiri dari sedikitnya 200 pulau vulkanik. Sebagai tradisi, tuan rumah OOC biasanya merupakan negara-negara perairan yang mempunyai kepentingan tinggi terkait urusan maritim. Pada 2018, Indonesia pun turut menjadi tuan rumah OOC.
Selama dua hari kedepan, 80 negara termasuk Indonesia akan berdiskusi untuk membuat komitmen lebih lanjut mengenai isu perlautan dan maritim. Kerry menambahkan bahwa tahun ini sangat penting karena terjadinya krisis energi yang diakibatkan perang di Ukraina.
"Dalam sejarah OOC, 1400 komitmen telah dibuat pada enam konferensi kelautan kami sebelumnya. Kali ini, kami akan menghasilkan 50 komitmen individu yang akan diumumkan sepanjang hari ini dan besok," ujar dia.
Jokowi hadiri Our Ocean Conference di Nusa Dua, Bali, Senin (29/10/2018). Foto: Dok. Biro Pers Setpres