Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Pertolongan Pertama pada Mamalia Laut yang Terdampar
12 Mei 2017 20:34 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT

Peneliti IPB, Mohammad Mukhlis Kamal, menyatakan kemungkinan besar spesies yang terdampar di Pulau Seram, Maluku, adalah paus sperma. "Itu paus sperma jenis paus bergigi. Nama latinnya Physeter macrocephalus," ujar Mukhlis kepada kumparan (kumparan.com), Kamis (11/5) petang.
ADVERTISEMENT
Kejadian paus terdampar bukanlah kali pertama di wilayah pesisir kepulauan Indonesia. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan paus terdampar yang masih hidup. Dikutip dari informasi resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP, berikut ini adalah panduan pertolongan pertama pada mamalia laut yang terdampar dan masih hidup.
1. Dekati hewan tersebut dengan hati-hati dan hindari bagian mulut dan ekor. Jika hewan tersebut berada di dalam air, bopong atau berikan sokongan pada hewan agar terapung. Pastikan posisi lubang napas dan sirip dorsal berada di atas air.

2. Lindungi “blow hole” alias lubang napas dan mata mamalia tersebut dari pasir, air, dan benda asing lainnya.

3. Lindungi sirip dada dan sirip ekor. Hindari menarik sirip hewan karena dapat menyebabkan patah tulang yang bisa membunuh hewan tersebut.
ADVERTISEMENT

4. Jika hewan terdampar di pantai berpasir, gali pasir di bawah sirip dada dan badan. Isi lubang dengan air untuk mengurangi tekanan gravitasi pada mamalia tersebut.

5. Jika posisi mamalia ada di atas pantai berbatu, gunakan matras untuk alas hewan tersebut sehingga ia tidak mengalami gangguan pernapasan. Gunakan handuk atau selimut basah agar hewan tetap lembap. Jangan tutupi lubang napas dan sirip (terutama sirip punggung) hewan dengan handuk atau selimut. Jangan pula menyiramkan air ke dalam lubang napasnya.

6. Kendalikan massa untuk meminimalkan stres pada mamalia laut tersebut. Stres sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian.

7. Lindungi hewan tersebut dari angin dan cahaya matahari agar ia tidak dehidrasi.

8. Jika kondisi cuaca bagus dan hewan tersebut dalam keadaan sehat, kembalikan ia ke laut dengan bantuan tandu. Jaga agar siripnya tidak tertarik ataupun terlipat di dalam tandu.

9. Saat berada di laut yang cukup dalam, lepaskan mamalia laut tersebut dari tandu. Bopong atau berikan sokongan pada hewan tersebut agar ia tetap terapung. Dorong hewan perlahan ke arah laut lepas. Jika melepaskan lebih dari satu hewan, pastikan mereka berdekatan

Panduan pertolongan pertama di atas dapat diterapkan kepada mamalia laut yang meliputi semua jenis paus, lumba-lumba, dan dugong atau duyung. Jika ada darah yang keluar dari mata, telinga, lubang napas, dan lubang anus, tunggu hingga tim penolong datang untuk membantu.
ADVERTISEMENT
Gunakan sarung tangan jika ingin menolong hewan yang berdarah. Hindari kontak langsung dengan hewan tersebut karena dapat terjadi transfer penyakit.