Pertukaran Tahanan Berlanjut, Israel Izinkan Warga Palestina Kembali ke Gaza

27 Januari 2025 10:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara warga Palestina menunggu untuk diizinkan kembali ke rumah mereka di Jalur Gaza tengah, Minggu (26/1/2025). Foto: Stringer/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara warga Palestina menunggu untuk diizinkan kembali ke rumah mereka di Jalur Gaza tengah, Minggu (26/1/2025). Foto: Stringer/REUTERS
ADVERTISEMENT
Israel mengatakan warga Palestina dapat kembali ke wilayah utara Jalur Gaza pada Senin (27/1), setelah kesepakatan dengan Hamas untuk membebaskan 6 tahanan lainnya tercapai.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, kesepakatan terbaru ini mempertahankan gencatan senjata yang disetujui pada dua pertengahan Januari ini. Gencatan senjata membuat serangan Israel ke Gaza selama setahun lebih itu terhenti.
Lewat kesepakatan ini, lebih banyak sandera maupun tahanan yang akan dibebaskan.
Israel sebelumnya melarang. warga Palestina kembali ke Gaza utara menggunakan jalur pesisir. Israel kemudian menuduh Hamas mengingkari perjanjian gencatan senjata dengan tidak membebaskan tahanan perempuan sipil.
“Hamas telah menarik kembali keputusannya dan akan melakukan tahap tambahan pembebasan tahanan pada Kamis ini,” kata kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam pernyataannya.
Mereka juga mengatakan ada 3 tahanan yang akan dibebaskan di hari itu, bersama dengan 3 tahanan lainnya yang dijadwalkan akan dibebaskan pada Sabtu (1 /2) mendatang.
Warga Palestina duduk di dalam kendaraan saat mereka menunggu untuk diizinkan kembali ke rumah mereka di Gaza tengah, Minggu (26/1/2025). Foto: Hatem Khaled/REUTERS
Sementara itu, pemimpin Palestina mengecam rencana Presiden AS Donald Trump yang ingin membersihkan Gaza, bersumpah untuk menolak segala upaya mengungsikan warga secara paksa dari Jalur Gaza.
ADVERTISEMENT
Trump mengatakan Gaza telah menjadi lokasi pembongkaran. Ia juga mengatakan telah berkomunikasi dengan Raja Yordania Abdullah tentang rencana pemindahan warga Palestina.
“Saya ingin Mesir dapat menerima warga Gaza. Dan saya juga ingin Yordania menerima warga Gaza,” kata Trump kepada wartawan.
Pemimpin Palestina Mahmoud Abbas menyatakan penolakan kerasnya dan mengecam terhadap proyek apa pun yang bertujuan mengusir warga Palestina dari Gaza.
Anggota biro politik Hamas, Bassem Naim, mengatakan bahwa warga Palestina akan menggagalkan proyek semacam itu karena mereka telah melakukan rencana serupa untuk menggusur dan tanah air alternatif selama beberapa dekade.
Anak-anak Palestina menunggu untuk diizinkan kembali ke rumah mereka di Gaza tengah, Minggu (26/1/2025). Foto: Hatem Khaled/REUTERS
Sementara Gerakan Jihad Islam yang bertarung bersama Hamas di Gaza mengatakan ide Trump menyedihkan.
Bagi warga Palestina, segala usaha untuk memindahkan mereka dari Gaza membangkitkan kembali ingatan kelam akan apa yang disebut dunia Arab sebagai ‘Nakba’ atau bencana – pemindahan massal warga Palestina selama pembentukan Israel pada 1948.
ADVERTISEMENT
“Kami berkata kepada Trump dan seluruh dunia: kami tidak akan meninggalkan Palestina atau Gaza, apa pun yang terjadi,” kata warga Gaza yang mengungsi. Rashad al-Naji.