Pertukaran Tahanan Israel-Hamas dan Kisah Pedih Menatap Sisa Perang

9 Februari 2025 4:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Momen seorang tahanan Palestina bertemu ibunya pertama kali sejak ditahan Israel pada 2009 silam Foto: Eyad BABA / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Momen seorang tahanan Palestina bertemu ibunya pertama kali sejak ditahan Israel pada 2009 silam Foto: Eyad BABA / AFP
ADVERTISEMENT
Pada Sabtu (8/2), Israel dan Hamas melaksanakan pertukaran tahanan lagi sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang telah mereka teken di Doha, Qatar pada pertengahan Januari lalu. Pertukaran tahanan ini menyisakan kisah pedih, justru bagi mereka yang selamat dan kembali ke rumah masing-masing.
ADVERTISEMENT
"Apakah keluargaku masih hidup?, bagaimana kondisinya?," kata seorang tahanan Palestina yang baru saja dibebaskan Israel. Ia berteriak ke kerumunan yang menjemputnya dari kaca bus, begitu tiba di kawasan Khan Yunis.
Dilansir AFP, Israel melepaskan 100 lebih tahanan di Gaza pada Sabtu ini.
"Apakah ada yang jadi martir di keluargaku," tambah si tawanan itu.
Seseorang dari kerumunan membalas teriakannya.
"Mereka semua baik-baik saja," kata suara itu.
Tahanan Palestina tiba di kota Gaza, usai pertukaran tahanan pada Sabtu (8/2) Foto: Eyad BABA / AFP
Secara rinci, terjadi pertukaran tahanan; 183 orang Palestina dibebaskan, untuk 3 orang Israel yang ditahan di Gaza. Ini adalah pertukaran tahanan kelima selama proses gencatan senjata itu.
Di pihak Palestina, 41 orang kembali ke kota Ramallah, Tepi Barat. 4 Dipulangkan ke Yerusalem timur, 7 orang dideportasi ke Mesir, dan 131 ke Gaza.
ADVERTISEMENT
Selain pulang naik bus, beberapa tahanan yang berada dalam kondisi sakit dipulangkan naik minibus yang disewa Palang Merah Internasional. Mereka terlihat lelah dan lemah. Wajah mereka mencari-cari sanak keluarga atau relasi di antara kerumunan yang menyambut.
Momen seorang tahanan Palestina bertemu ibunya pertama kali sejak ditahan Israel pada 2009 silam Foto: Eyad BABA / AFP
Seorang ibu, Khadra al-Daghma menyambut putranya yang dibebaskan hari Sabtu itu. Ia jalan terhuyung-huyung, nyaris pingsan menyongsong putranya.
Sisa-sisa tenaganya ia pakai, ia lalu bertemu anaknya yang langsung jatuh dalam pelukannya.
"Saya begitu bahagia. Saya menantikan hari ini selama 15 tahun," ucap al-Daghma.
al-Daghma terus mendekap putranya, Amar. Ia ditangkap Israel pada 2009 silam.
"Ia sudah banyak berubah," kata al-Daghma.
Tahanan Israel yang dilepaskan Hamas, dari kiri ke kanan Ohad Ben Ami, Or Levy dan Eli Sharabi, pada Sabtu (8/2) Foto: Bashar Taleb/AFP
Tahanan Israel Dilaporkan Mengalami Malnutrisi Parah
Hamas sendiri melepaskan 3 orang tahanan Israel. Mereka adalah Ohad ben Ami, Or Levy dan Eli Sharabi. Semuanya laki-laki.
ADVERTISEMENT
AFP melansir, Ohad ben Ami mengalami malnutrisi yang parah.
Keluarga Eli Sharabi, seorang tahanan yang dibebaskan Hamas pada Sabtu (8/2) Foto: Jack Guez/AFP
"Asesmen medis menunjukkan, Ohad pulang dengan kondisi malnutrisi yang parah. Ia kehilangan banyak sekali berat badan," kata Gil Fire, deputi direktur Pusat Kesehatan Ichilov di Tel Aviv.
"Tapi ia bisa bertahan karena punya semangat yang tinggi," kata Gil.
Sementara itu, keluarga Eli Sharabi juga nampak di Tel Aviv. Mereka menanti helikopter yang membawa Eli tiba. Keluarganya tampak menangis begitu helikopter militer yang membawa tahanan itu perlahan mendarat.