Perundingan Gencatan Senjata Perang Gaza di Kairo Gagal Tercapai

26 Agustus 2024 10:42 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ledakan terjadi menyusul serangan udara Israel terhadap sebuah bangunan tempat tinggal, di tengah konflik Israel-Hamas, di Nuseirat di Jalur Gaza tengah, 20 Juli 2024. Foto: REUTERS/Omar Naaman
zoom-in-whitePerbesar
Ledakan terjadi menyusul serangan udara Israel terhadap sebuah bangunan tempat tinggal, di tengah konflik Israel-Hamas, di Nuseirat di Jalur Gaza tengah, 20 Juli 2024. Foto: REUTERS/Omar Naaman
ADVERTISEMENT
Kesepakatan gagal dicapai pada perundungan gencatan senjata perang Gaza yang digelar di Kairo, Minggu (25/8). Baik Israel maupun Hamas belum menyepakati poin-poin gencatan senjata yang diajukan mediator.
ADVERTISEMENT
Informasi perihal gagalnya gencatan senjata disampaikan dua orang sumber keamanan Pemerintah Mesir yang merupakan mediator gencatan senjata.
Meski gagal, seorang pejabat Amerika Serikat (AS) mengungkap perundingan gencatan senjata di Kairo berlangsung dengan konstruktif. Pihak-pihak bertikai, dalam pandangan pejabat AS, ada dalam semangat mencapai implementasi final gencatan senjata.
"Proses akan terus berlanjut dalam beberapa hari melalui kelompok kerja demi melanjutkan pembahasan isu-isu yang masih tersisa dan sejumlah detail," kata pejabat AS yang namanya dirahasiakan seperti dikutip dari Reuters.
Perundingan gencatan senjata Israel-Hamas berlangsung selama berbulan-bulan. Tujuan utama perundingan adalah demi mengakhiri perang Gaza yang pecah selama 10 bulan dan membebaskan warga Israel yang disandera Hamas.
Perang Gaza menurut Kementerian Kesehatan setempat menewaskan lebih dari 40 ribu orang. Sejumlah lembaga dan negara-negara dunia menyebut Israel melakukan genosida di Gaza.
ADVERTISEMENT
Laporan kantor berita Reuters, pada perundingan gencatan senjata di Gaza, salah satu poin yang masih perdebatan adalah kehadiran tentara Israel di Koridor Philadelphi, di perbatasan sebelah selatan Gaza dan Mesir.
Menurut sumber Mesir, mediator mengajukan beberapa alternatif perihal kehadiran tentara Israel di Koridor Philadelphi dan Koridor Netzarim. Seluruh alternatif ditolak Israel dan Hamas.
Hamas menyatakan, Israel telah menarik diri dari komitmen awal mengenai kehadiran tentara di koridor tersebut. Kelompok penguasa Gaza itu mengungkap Israel malah mengajukan syarat baru yaitu pemeriksaan warga Palestina yang kembali setelah perang.
"Kami tidak akan menerima diskusi tentang penarikan kembali apa yang sudah disepakati pada 2 Juli atau persyaratan baru," kata pejabat Hamas, Osama Hamdan.
Pada Juli lalu, Hamas menerima syarat gencatan senjata yang diajukan Amerika Serikat (AS). Itu termasuk keinginan Hamas membebaskan sandera Israel termasuk tentara dan pria.
ADVERTISEMENT
Itu akan dilakukan Hamas, 16 hari setelah persetujuan awal pengakhiran perang Gaza fase pertama berjalan.