Perusahaan Animasi yang Diduga Aniaya Karyawan Didatangi Polisi, Tapi Kosong

13 September 2024 15:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perundungan. Foto: chayanuphol/Shutterstock.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perundungan. Foto: chayanuphol/Shutterstock.
ADVERTISEMENT
Perusahaan animasi yang viral di media sosial akibat dugaan penganiayaan ke karyawannya didatangi polisi. Namun setelah disambangi, kantor yang berlokasi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat tersebut, telah kosong.
ADVERTISEMENT
“Anggota lagi cek ke TKP, sudah dicek ke TKP itu kosong,” ujar Kasatreskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Firdaus saat dihubungi wartawan pada Jumat (13/9).
Untuk mengetahui informasi mengenai kegiatan di dalam kantor tersebut, polisi juga bertanya pada tetangga dan warga sekitar.
“Lagi dicari sama tetangganya, tetangga dari tempat lokasi itu,” ujarnya.
Perusahaan yang dipimpin oleh pasangan suami istri CL dan KL asal Hongkong ini memang disebut sudah tutup pada Agustus lalu. Kabarnya, keduanya kini sedang membuat perusahaan baru dengan nama lain dan merekrut pegawai baru.
Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro siapkan keamanan jelang kedatangan Paus Fransiskus, Selasa (3/9). Foto: Alya Zahra/Kumparan
Kisah ini awalnya viral di akun X. Korban yang sudah speak up di media sosial diungkap akun X Jasmine Surkaty. kumparan sudah mendapat izin untuk mengutip postingannya.
ADVERTISEMENT
Dalam unggahannya, seorang korban utama yang merupakan mantan pegawai berinisial CS mendapat kekerasan verbal dan fisik dari CL.
CS mengaku pernah disuruh naik-turun tangga pada malam hari sebanyak 45 kali dan menampar dirinya sendiri sebanyak 100 kali sebagai bentuk hukuman. Peristiwa ini direkam oleh CL menurut pengakuan CS.
Setelah viral, banyak mantan pegawai dari perusahaan BV ini yang ikut bersuara. Mereka mengaku sering mendapat kekerasan verbal dari CL selama bekerja di sana.
Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan, pihaknya telah membentuk tim untuk mengusut kasus viral tersebut.
“Nanti akan turun tim untuk cek,” ujarnya saat dihubungi kumparan.