Perusak Halte TransJ di Mangga Dua Punya Masalah Kejiwaan

23 Januari 2018 18:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelaku perusakan di halte TransJ ITC Mangga Dua (Foto: Dok. PT TransJakarta)
zoom-in-whitePerbesar
Pelaku perusakan di halte TransJ ITC Mangga Dua (Foto: Dok. PT TransJakarta)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Halte ITC Mangga Dua miliki PT TransJakarta dirusak seorang pria bernama Ngalih pada Senin (22/1). Pelaku diduga punya masalah kejiwaan.
ADVERTISEMENT
Ngalih yang menendang dan memukul layar mesin gate serta handle rotari tersebut langsung diamankan oleh Polsek Pademangan tak lama setelah melakukan perusakan. Namun sampai sejauh ini, petugas kesulitan menemukan motif dari tindakan pelaku.
“Keluarganya kemarin datang karena keluarga khawatir, memang keluarganya sudah tahu kondisi pelaku. Saya nggak bisa bilang gila karena itu kan psikiater yang periksa. Itu hak psikiater. Tapi kan kita secara kasat mata sudah bisa nilai gitu,” ujar Kanit Reskrim Polsek Pademangan AKP Made Gede Oka saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Selasa (23/1).
Pelaku perusakan di halte TransJ ITC Mangga Dua (Foto: Dok. PT TransJakarta)
zoom-in-whitePerbesar
Pelaku perusakan di halte TransJ ITC Mangga Dua (Foto: Dok. PT TransJakarta)
Karena itu, ia menambahkan masalah tersebut diselesaikan dengan musyawarah. “Kita sudah temukan titik terang dalam artian titik terang ada kesepakatan antara pihak korban, PT Transjakarta dengan pihak terduga. Jadi pihak TransJakarta meminta kerugian. Nominalnya nggak banyak,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Dikonfirmasi terpisah, Humas PT TransJakarta Wibowo mengatakan belum mengetahui status kejiwaan pelaku. Namun ia menegaskan tetap menuntut ganti rugi dan mengikuti hukum yang berlaku.
“Belum dapat informasi (kejiwaan pelaku) tersebut. Tentu (menuntut ganti rugi) karena aset negara,” ujarnya melalui pesan singkat kepada kumparan.
Namun, Wibowo belum bisa memastikan berapa kerugian yang dialami TransJakarta akibat kasus ini. “Masih dihitung (kerugiannya),” ujarnya.