Perwakilan FK Unair Temui Rektor Bahas Pencopotan Prof Budi dari Dekan

Perwakilan guru besar dan dosen FK Unair saat bertemu dengan jajaran rektorat Unair Surabaya. Foto: Dok. Istimewa

Perwakilan guru besar dan dosen Fakultas Kedokteran (FK) Unair melakukan pertemuan dengan Rektor Unair Surabaya, Prof Dr Mohammad Nasih, pada Jumat (5/7) kemarin. Pertemuan tersebut membahas terkait dengan polemik pemberhentian Prof Dr Budi Santoso dr SpOG (K) sebagai Dekan FK Unair.

Perwakilan tim aspirasi FK Unair, Dr. dr. Yan Efrata Sembiring, Sp.B, Sp.BTKV(K), mengatakan pihaknya telah menyampaikan tuntutan dari hasil diskusi saat aksi demo yang digelar oleh dosen, alumni hingga mahasiswa FK Unair pada Kamis (4/7) lalu.

"Beberapa orang perwakilan ada saya, Prof Dikma, dr Aryo Jatmiko, dokter Yusuf dan beberapa teman-teman diundang Pak Rektor hadir di ruang kerja beliau," ujar Yan saat dikonfirmasi, Minggu (7/7).

Pengunjuk rasa daru mahasiswa, dokter hingga tenaga kesehatan menggelar aksi bela Prof Dr Budi Santoso dr SpOG (K) yang diberhentikan sebagai dekan FK Unair di depan halaman Kampus A, Unair Surabaya, Kamis (4/7/2024). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan

Yan menyampaikan, Rektorat Unair merespons tuntutan itu dan akan membuka ruang dialog kembali. "Sampai kemarin beliau tidak menyebutkan secara pasti apa hasil keputusannya, pertimbangannya, karena masih akan dibicarakan dengan berbagai unsur lain, salah satunya di Unair ada majelis wali amanat, senat, dan sebagainya," jelasnya.

Dari pertemuan itu, kata dia, pihaknya berharap agar ada keputusan dari rektorat Unair untuk mengembalikan Prof. Budi menjadi Dekan FK Unair lagi.

Prof. Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG-K, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Periode 2020-2025 Foto: Dok fk.unair.ac.id

"Mari kita berdoa sama sama menunggu hasil keputusan terbaik dari Bapak Rektor, yang kami rasa akan bisa memutuskan bijaksana untuk kebaikan semua orang," ungkapnya.

Sebelumnya, Prof Dr Budi Santoso dr SpOG (K) diberhentikan dari jabatannya sebagai dekan FK Unair pada Rabu (3/7).

Pencopotan itu diduga terkait dengan komentarnya yang tidak setuju dengan wacana Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mendatangkan dokter asing ke Indonesia.