Perwakilan Rektorat UGM Datangi Area 'Kemah UKT', Mahasiswa Cari Rektor

30 Mei 2024 21:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rektorat UGM menemui mahasiswa yang berkemah di Balairung UGM sejak beberapa hari lalu, Kamis (30/5/2024). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rektorat UGM menemui mahasiswa yang berkemah di Balairung UGM sejak beberapa hari lalu, Kamis (30/5/2024). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rektorat UGM mendatangi para mahasiswa yang berkemah di Balairung UGM sejak beberapa hari lalu. Mereka protes Pengembangan Institusi (IPI) atau uang pangkal dan tingginya Uang Kuliah Tunggal (UKT).
ADVERTISEMENT
Pimpinan rektorat yang hadir yakni Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Keuangan Prof Supriyadi hingga Sekretaris UGM Andi Sandi.
Rektorat menemui mahasiswa menjelaskan UKT tahun resmi tak naik. Kebijakan pun kembali ke 2023.
UKT dan IPI yang ditetapkan di UGM mengacu Indeks Kemampuan Ekonomi (IKE) yang meliputi penghasilan orang tua, jumlah tanggungan keluarga, SPT Tahunan, dan daya listrik.
Sementara IPI hanya dibebankan bagi calon mahasiswa baru yang masuk melalui jalur Seleksi Mandiri 2024 dan masuk dalam kategori UKT Pendidikan Unggul.
Selain berdiskusi, mahasiswa menyambut kehadiran pimpinan rektorat dengan membentangkan tulisan. Mereka mempertanyakan ketidakhadiran Rektor UGM Prof Ova Emilia.
"Bu Ova Mana?," tulisnya.
Supriyadi sendiri menjelaskan saat ini Ova sedang tak berada di Yogyakarta karena masih ada tugas. Namun, dia memastikan rektor terbuka dengan mahasiswa.
ADVERTISEMENT
"Tentunya kalau memang ada hal penting untuk kemudian perlu dikomunikasikan bisa saja nanti adik-adik mahasiswa itu meminta melalui ditmawa untuk bertemu dengan bu rektor dan kita akan bantu fasilitasi," kata Supriyadi.
Rektorat UGM menemui mahasiswa yang berkemah di Balairung UGM sejak beberapa hari lalu, Kamis (30/5/2024). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Sementara itu Koordinator Forum Advokasi UGM 2024 Rio Putra Dewanto mewakili mahasiswa menjelaskan para mahasiswa memperjuangkan yang terbaik bagi calon mahasiswa UGM karena UGM salah satu universitas yang diidamkan.
"Intinya jangan sampai ada calon mahasiswa yang kesulitan ataupun sudah down duluan karena biaya pendidikan yang makin tinggi," kata Rio.
Dengan menggunakan kebijakan 2023 uang pangkal masih akan ada untuk calon mahasiswa baru yang masuk melalui jalur Seleksi Mandiri 2024 dan masuk dalam kategori UKT Pendidikan Unggul.
Calon mahasiswa UKT subsidi 75 persen, 50 persen, dan 25 persen tidak dibebankan uang pangkal.
ADVERTISEMENT
Meski begitu harapan mereka tak ada lagi uang pangkal di UGM serta UKT jadi delapan golongan lagi tidak hanya lima golongan.
"Harapannya tentu yang paling baik itu seperti itu, tapi kan kita juga akan melihat dinamikanya ke depan," jelasnya.
Meski sudah ditemui rektorat, para mahasiswa masih akan tetap berkemah hingga beberapa hari ke depan.
"Jadi nanti mungkin bisa koordinasi juga sama teman-teman, kebetulan kita juga belum selesai sampai sini ya (aksinya)," katanya.