Pesan BJ Habibie untuk Ilmuwan Dwi Hartanto

10 Oktober 2017 7:35 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
B.J Habibie di Peringatan Tragedi Mei 98 (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
B.J Habibie di Peringatan Tragedi Mei 98 (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini nama Dwi Hartanto, ilmuwan muda Indonesia yang disebut sebagai "The Next Habibie" ramai diperbincangkan karena kebohongannya. Dwi banyak mengarang soal prestasi dan latar belakang pendidikannya. Selain itu, Dwi juga mengaku pernah diundang oleh Presiden RI ketiga BJ Habibie untuk bertemu pada awal Desember 2016.
ADVERTISEMENT
Saat diwawancarai di Universitas Al Azhar pada hari Senin (9/10), Habibie membantah hal itu. Presiden RI kketiga tersbeut tidak pernah meminta Dwi untuk bertemu.
"Saya tidak tahu, saya ketemu sebentar saja di kedutaan. Waktu itu Dubes yang mengenalkan. Pertemuan 10 menit," ujar Habibie.
Habibie menyayangkan hal itu terjadi. Dia berpesan kepada Dwi agar tak berbohong jika ingin menjadi seorang ilmuwan yang sesungguhnya.
"Ilmuwan tidak boleh bohong, kalau bohong bukan ilmuwan," kata Habibie.
Pada akhirnya sosok yang selama ini dianggap sebagai putra kebanggaan Indonesia itu, mengaku kepada publik karena telah melebih-lebihkan segala informasi yang berkaitan dengan aktivitasnya sebagai akademisi. Dia juga sudah meminta maaf dan berjanji tidak mengulanginya kembali.
Saya mengucapkan permohonan maaf sebesar-besarnya pada semua pihak yang telah dirugikan atas tersebarnya informasi-informasi yang tidak benar terkait dengan pribadi, kompetensi, dan prestasi saya.
ADVERTISEMENT
Saya mengakui dengan jujur, kesalahan/kekhilafan dan ketidakdewasaan saya, yang berakibat pada terjadinya framing, distorsi informasi, atau manipulasi fakta yang sesungguhnya secara luas yang melebih-lebihkan kompetensi dan prestasi saya.
Saya sangat berharap bisa berkenan untuk dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya.
Untuk itu saya berjanji:
1. Tidak akan mengulangi kesalahan/perbuatan tidak terpuji ini lagi,
2. Akan tetap berkarya dan berkiprah dalam bidang kompetensi saya yang sesungguhnya dalam sistem komputasi dengan integritas tinggi,
3. Akan menolak untuk memenuhi pemberitaan dan undangan berbicara resmi yang di luar kompetensi saya sendiri, utamanya apabila saya dianggap seorang ahli satellite technology and rocket development, dan otak di balik pesawat tempur generasi keenam.
Ada Apa dengan Dwi Hartanto? (Foto: Bagus Permadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ada Apa dengan Dwi Hartanto? (Foto: Bagus Permadi/kumparan)