Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Pesan Duka Para Pemimpin Dunia atas Wafatnya Paus Fransiskus
21 April 2025 17:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma asal Amerika Latin pertama, wafat di usia 88 tahun.
ADVERTISEMENT
Vatikan mengumumkan kepergiannya pada Senin pagi waktu setempat (21/4), menyusul kondisi kesehatannya yang sempat memburuk akibat radang paru-paru ganda.
Kabar duka ini disambut ungkapan belasungkawa dari berbagai penjuru dunia.
Para pemimpin negara dan tokoh agama menyampaikan penghormatan terakhir kepada sosok yang dikenal dengan semangatnya membela kaum miskin, dialog lintas iman, dan suara kritis terhadap ketidakadilan dunia.
Mengutip Reuters, Raja Inggris Charles III mengaku kehilangan, namun sedikit terhibur karena Paus sempat menyampaikan Salam Paskah kepada umat.
“Yang Mulia akan dikenang atas dedikasinya pada persatuan Gereja dan komitmennya terhadap tujuan bersama umat manusia,” ujar Raja Charles.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan belasungkawa dalam surat kepada Kardinal Kevin Joseph Farrell.
Ia mengenang peran Paus dalam memperkuat dialog antara Gereja Katolik dan Ortodoks Rusia, serta kerja sama Vatikan-Rusia selama masa kepemimpinannya.
ADVERTISEMENT
Presiden Argentina Javier Milei, yang berasal dari negara yang sama dengan Paus Fransiskus, menulis di X, “Meskipun sempat berbeda pandangan, mengenalnya adalah kehormatan sejati.”
Dari Italia, Perdana Menteri Giorgia Meloni menyebut Paus sebagai “seorang gembala besar” yang tetap memberi nasihat dan penghiburan bahkan dalam masa sulit.
Ketua Konferensi Para Uskup Italia, Kardinal Matteo Zuppi, meminta seluruh gereja di Italia membunyikan lonceng sebagai bentuk penghormatan.
Wakil Presiden AS JD Vance, pemimpin terakhir yang dijumpai Paus saat Paskah, turut menyampaikan duka. Ia mengenang homili Paus pada awal pandemi COVID-19 sebagai momen yang menyentuh.
“Saya melihatnya kemarin, meski ia tampak sangat sakit. Itu adalah perjumpaan yang berarti.”
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut Paus sebagai pembela kelompok rentan.
ADVERTISEMENT
“Ia berpihak pada yang paling rapuh dengan ketulusan,” tuturnya, seperti diberitakan Reuters.
Perdana Menteri India Narendra Modi mengingat Paus sebagai cahaya bagi mereka yang tertindas.
“Ia menyalakan harapan. Pertemuan saya dengannya sangat membekas.”
Dari Jerman, Kanselir Friedrich Merz mengatakan Paus akan dikenang karena keberpihakannya pada yang lemah.
“Ia dibimbing oleh kerendahan hati dan keyakinannya pada belas kasih Tuhan.”
Presiden Israel Isaac Herzog mengenang Paus sebagai tokoh yang menyerukan perdamaian dan membela mereka yang menderita.
Ia berharap doa-doa Paus untuk perdamaian di Timur Tengah dan pembebasan sandera di Gaza dapat terkabul.
Ketua Konferensi Para Uskup Katolik Filipina, Kardinal Pablo Virgilio David, turut menyampaikan rasa kehilangan mendalam.
“Mari kita bunyikan lonceng gereja dan berdoa bagi kedamaian abadi Bapa Suci.”
Menteri Agama Nasaruddin Umar pun menyampaikan duka atas wafatnya Pemimpin Umat Katolik Puas Fransiskus. Nasaruddin menilai, Paus Fransiskus merupakan sahabat dekat.
ADVERTISEMENT
“Saya mengucapkan duka sedalam-dalamnya atas wafatnya Paus Fransiskus. Tentu jasa dan persahabatan beliau tidak bisa kita lupakan,” kata Nasaruddin di Jakarta, Senin (21/4/2025).
“Tentu doa kita semoga yang mulia mendapat tempat yang layak di sisi-Nya sesuai dengan kebajikan yang telah dilakukannya,” sambungnya.