news-card-video
29 Ramadhan 1446 HSabtu, 29 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Pesan Haedar Nashir: Mudik Jadi Tak Penting Jika Pamer Kendaraan dan Kesuksesan

25 Maret 2025 20:16 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Rabu (12/2/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Rabu (12/2/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Idul Fitri akan segera tiba. Banyak masyarakat yang mudik ke kampung halaman untuk bertemu dan berkumpul dengan sanak keluarga.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, berpesan kepada masyarakat yang mudik agar tak pamer saat di kampung halaman.
"Syawalan, Idul Fitri, mudik itu menjadi kekuatan untuk menumbuhkan semangat kebersamaan. Saya yakin penting," kata Haedar di acara Silaturahmi Ramadan di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Selasa (25/3).
Kata Haedar, sukses itu harus, tetapi kalau menjadi pamer nanti akan tumbuh kesenjangan dengan masyarakat yang pada umumnya hidup sederhana dan biasa.
"Bisakah kita sekarang untuk hidup secukupnya?" katanya.
Ilustrasi pembelian mobil baru. Foto: dok. Auto
Hidup sederhana dinilai Haedar penting untuk mencegah perilaku elite, baik elite ekonomi, politik, maupun agama untuk hidup berlebihan.
Lanjut Haedar, Indonesia termasuk bangsa yang agaknya hidup terlalu berlebihan. Itu menjadi dasar kemunculan korupsi, penyalahgunaan wewenang, kekuasaan dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Karena hidup tidak secukupnya, muncul semangat untuk berlomba-lomba mencari sebanyak-banyaknya kekayaan dan kekuasaan.
"Kekayaan tak pernah kenyang-kenyang ketika harta dan rizki Tuhan dilimpahkan kepadanya. Kepuasan juga sama, sudah dikasih masa jabatan seharusnya setiap orang dengan senang hati turun dari takhta itu dengan senyuman," katanya.
Seorang warga memegang uang rupiah baru yang ditukarkan melalui layanan mobil kas keliling Bank Indonesia (BI) di halaman Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Semarang, Jawa Tengah, Jumat (7/3/2025). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
Haedar berpesan orang yang hidup mengejar popularitas, kekayaan, kekuasaan berlebih akan hidup sendiri kesepian.
"Jadi jalani hidup dengan secukupnya, dengan sewajarnya," ujarnya.