Pesan Idul Adha Anies Baswedan tentang Pentingnya Arti Keluarga

1 September 2017 13:32 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anies Baswedan di Padang Arafah (Foto: Instagram/@aniesbaswedan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies Baswedan di Padang Arafah (Foto: Instagram/@aniesbaswedan)
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan tengah menjalani ibadah haji. Di sela-sela ibadahnya di Tanah Suci, ia mengucapkan selamat Hari Raya Idul Adha kepada seluruh masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Kami Sekeluarga Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha 1438 H. Semoga hari ini menjadi pengingat kembali untuk bisa meneladani keluarga Ibrahim," kata Anies dalam keterangan yang didapat kumparan (kumparan.com), Jumat (1/9).
Pesan Hari Raya Idul Adha tahun ini, kata Anies, bukan hanya persoalan berapa banyak hewan, daging kurban maupun materi yang dikeluarkan. Ada arti penting dari sebuah keluarga yang disorotinya dari kisah Bapak seluruh umat, Ibrahim as, sang istri Hajar dan anaknya, Ismail as.
"Kisah mereka adalah hikmah yang dahsyat, yang amat berharga bagi kita. Bukan kisah mengorbankan Ismail lalu diganti dengan kambing, yang kronologis peristiwanya sering dibahas dan semua telah mahfum, tapi ini adalah kisah tentang keimanan. Tentang dialog dan kekuatan ketaatan dan pikiran Ibrahim, Hajar, dan Ismail," ujarnya.
Anies disambut para tokoh di Mekah. (Foto: Dok. Anies Baswedan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies disambut para tokoh di Mekah. (Foto: Dok. Anies Baswedan)
ADVERTISEMENT
Anies berpendapat Idul Adha juga merupakan salah satu cara untuk memperingati salah satu puncak keberhasilan Ibrahim dan Hajar dalam membangun keluarga beriman dan bertakwa. Serta melaksanakan perintah Tuhannya hingga membuat orang mampu terus mengambil hikmah sampai saat ini. Nama Ibrahim dan keturunannya selalu terucap dalam doa dan ibadah.
Anies lalu bercerita soal keteladanan keluarga kecil itu. Antara ayah, ibu dan anak. antara Ibrahim as. Hajar dan Ismail as.
"Ismail yang masih belia itu pun taat dan penuh suasana dialog yang bisa kritis. Dalam banyak hal, Ismail tentu mendapatkan banyak teladan dari Ibrahim, seorang yang terkenal karena keimanannya ditopang dengan kemampuan berpikir kritis," tuturnya.
"Ibrahim bekerja melayani masyarakat, memberikan pencerahan kepada banyak orang dengan keteladanan, ceramah dan dakwahnya. Hampir semua titik di Timur Tengah pernah Ibrahim kunjungi. Ismail ini pun banyak ditinggal oleh Ibrahim. Ibunyalah yang paling berperan besar dalam pembentukan karakter Ismail. Ketika Ibrahim tak berada di samping mereka, Hajar menjadi sosok perempuan mandiri, tegar, dan menghadirkan sosok ayah kepada Ismail lewat cerita-cerita teladan sang ayah," sambungnya.
Anies disambut para tokoh di Mekah. (Foto: Dok. Anies Baswedan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies disambut para tokoh di Mekah. (Foto: Dok. Anies Baswedan)
Dia berharap momen peristiwa Ibrahim as., Hajar dan Ismail as. di Idul Adha ini dapat menjadi teladan dan juga contoh bagi masyarakat dalam menjalani kehidupan serta pentingnya pendidikan yang ada di dalam keluarga.
ADVERTISEMENT
"Bila kita berharap orang tua dan keluarga seperti Ibrahim dan Hajar, serta anak-anak seperti Ismail, maka sebagai orang tua kita harus mulai memberikan contoh, memberikan teladan," lanjutnya.
Sungguh beruntung Ismail. Ia mendapatkan teladan dari kedua orang tuanya, Hajar dan Ibrahim. Semoga peringatan Idul Adha ini bukan saja pengingat tentang pentingnya kurban, tapi juga jadi pengingat untuk kita tentang pentingnya pendidikan dalam keluarga. Sekali lagi, Selamat Idul Adha dan salam hangat dari Mina," pungkasnya.