Pesan Jokowi ke Warga: Jangan Percaya Hoaks, Itu Kerjaan Orang Politik

25 September 2018 10:51 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi pidato di Penyerahan Sertifikat Tanah untuk Rakyat di Stadion Pakansari, Cibinong. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi pidato di Penyerahan Sertifikat Tanah untuk Rakyat di Stadion Pakansari, Cibinong. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo menyinggung soal maraknya kabar bohong atau hoaks di hadapan 7.000 penerima lembar sertifikat tanah di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Selasa (25/9). Acara pembagian sertifikat dihadiri oleh warga Kabupaten dan Kota Bogor
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan itu, Jokowi juga meminta masyarakat Indonesia untuk bersama menjaga ukhuwah wathaniyah (persaudaraan kebangsaan) dan ukhuwah islamiyah (persaudaraan Islam) terutama di tahun politik.
"Sering kalau sudah masuk tahun politik yang manas-manasi. Ada kabar bohong, fitnah, itu pintarnya orang-orang politik bagaimana mempengaruhi," kata Jokowi.
"Contoh mengenai saya, Presiden Jokowi itu PKI. Coba, banyak itu di medsos. Ada yang percaya. Padahal PKI dibubarkan tahun '65, saya lahir tahun 61. Coba, saya masih balita. Ada yang percaya," lanjut dia.
Menurut Jokowi, hal-hal tersebut mesti dicek ulang oleh masyarakat, apakah kabar tersebut benar atau hanya bohong dan fitnah.
ADVERTISEMENT
Ia menuturkan Indonesia adalah negara yang besar dan memiliki sekitar 263 juta masyarakat, serta menjadi negara dengan penduduk Muslim terbanyak. Jokowi berharap seluruh masyarakat Indonesia tidak terpecah dalam menghadapi tahun politik Pemilu 2019.
"Jangan sampai, saya titip karena pilihan bupati, wali kota, gubernur, presiden, kita terpecah-pecah. Jangan. Pesta demokrasi itu 5 tahun. Jangan sampai dikompor-kompori. Antarteman tak saling sapa, tetangga tak saling sapa. Saya titip, kita ini bersaudara," tuturnya.