Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pesan yang Selalu Diingat Fawwas dari Ayahnya Yusuf Supendi
3 Agustus 2018 16:03 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Fawwas Abdul Jawwad tidak bisa berhenti menangis selepas berdoa di pusara ayahnya, Yusuf Supendi . Pandangannya terus tertuju ke makam salah satu pendiri Partai Keadilan yang merupakan cikal bakal Partai Keadilan Sejahtera.
ADVERTISEMENT
Terang Fawwas sedih, sudah dua pekan dia tidak bersua dengan ayahnya. Malam kemarin, Kamis (2/8), sebernanya mereka akan bertemu. Yusuf yang sehari-hari tinggal di Pekayon, Jakarta Timur, berencana bertemu keluarganya di Bogor, Jawa Barat.
“Ayah saya mau dateng ke Bogor, rumah saya di Bogor, tapi kata beliau malam Rabu itu, Kamis saja (bertemunya). Pas hari Kamis bilangnya jam 9 mau ke Polres Cibinong tapi yang ngabarin adek saya," ucap Fawwas usai memakamkan Ayahnya, di TPU Kober, Kalisari, Jumat (3/8).
"Ketika akan ketemu mau jalan ke Polres Bogor, di Cibinong, tapi pas sampai Jalan Padjadjaran kata adek saya enggak usah. Abi mau ke rumah sakit mau check up, lagi sakit juga katanya,” sambung Fawwas.
ADVERTISEMENT
Keluarga kemudian membawa Yusuf ke RS PON, Cawang sekitar 01.00 WIB. Namun Fawwas mendapat kabar sang ayah harus dirujuk ke RSCM.
“Saat itu saya langsung minta agar terus dikabarin, lalu pukul 04.59 saya dapat kabar jantung bapak saya sedang dipompa. Lalu saya menghubungi pakde saya untuk berdoa bersama agar bapak saya bisa melewati masa kritis,” kenang Fawwas.
Nampaknya, Tuhan berkehendak lain. Seusai Fawwas salat subuh, ia mendapat kabar, ayahnya dalam kondisi yang kian kritis.
“Saat saya mau ke RSCM sama anak saya, jam 6 itu pas di Stasiun Bojong Gede saya dapat kabar bapak saya sudah tidak ada,” tutur Fawwas mengusap air matanya.
Fawwas sendiri selalu mengingat pesan moral yang selalu ayahnya sampaikan. Menurutnya, Yusuuf selalu mengingatkan untuk menjunjung solidaritas dengan sesama tanpa membedakan suatu apapun.
ADVERTISEMENT
“Ayah saya selalu mengajarkan agar selalu menjaga persaudaraan, baik bersama masyarakat sipil maupun dengan Pejabat,” pungkas Fawwas.
Yusuf merupakan salah satu pendiri Partai Keadilan, cikal bakal PKS. Dia pernah menjadi anggota DPR periode 2004-2009. Namun, pada 2010, Yusuf dipecat PKS. Kala itu dia menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Syariah PKS.
Saat meninggal dunia, Yusuf sedang mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif dari PDIP.