Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Pesawat maskapai Ukraina terbakar sebelum jatuh di Iran , diduga karena kerusakan teknis. Pesawat sempat mencoba putar balik sebelum jatuh, menewaskan 176 penumpang dan kru di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, informasi ini diperoleh dari hasil penyelidikan awal oleh organisasi penerbangan sipil Iran, Kamis (9/1). Pesawat Ukraine International Airlines bertipe Boeing 737-800 itu jatuh pada Rabu (8/1) tidak lama setelah tinggal dari bandara di Teheran menuju Kiev.
Saksi mata dan pilot yang terbang rendah ketika peristiwa terjadi mengatakan pesawat itu terbakar ketika masih di udara. Laporan Iran menyebut, pesawat itu mengalami masalah teknis sesaat setelah terbang dan jatuh ketika ingin putar balik ke bandara terdekat.
Dalam insiden itu, tidak ada komunikasi radio antara pilot dengan menara pengawas. Pesawat hilang dari radar enam menit setelah dapat izin naik ke ketinggian 26 ribu kaki. Pesawat jatuh dari ketinggian 8.000 kaki di kota Sabashahr.
ADVERTISEMENT
Tidak disebutkan masalah teknis apa yang dialami pesawat itu. Usia pesawat tersebut baru tiga tahun baru menjalani pemeriksaan rutin pada Senin (6/1). Sumber keamanan Kanada menyebut, ada bukti salah satu mesin pesawat kepanasan atau overheat.
Insiden itu menewaskan 176 orang, termasuk di antaranya 63 warga Kanada, 130 Iran, 11 Ukraina, 10 Swedia, 4 Afghanistan, tiga Jerman, dan tiga Inggris.
Jatuhnya pesawat Ukraina terjadi di hari yang sama Iran menyerang pangkalan militer AS di Irak. Namun pemerintah Iran dan Ukraina membantah jika kedua peristiwa itu ada hubungannya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy meminta masyarakat untuk tidak berspekulasi dan menyebarkan teori konspirasi dalam insiden pesawat jatuh itu. Dia juga mengumumkan 9 Januari sebagai hari berkabung nasional.
ADVERTISEMENT