Pesawat untuk Haji 2025: Garuda Rata-rata Berusia 12 Tahun, Lion Tertua 10 Tahun

2 Januari 2025 22:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panja BPIH DPR RI rapat bersama direksi Citilink, Garuda Indonesia, Lion Group, dan Saudi Airlines, Kamis (2/1/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Panja BPIH DPR RI rapat bersama direksi Citilink, Garuda Indonesia, Lion Group, dan Saudi Airlines, Kamis (2/1/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani mengatakan maskapainya akan mengoperasikan pesawat dengan usia muda yakni di bawah 12 tahun untuk melayani haji 2025.
ADVERTISEMENT
“Kami berkomitmen penyediaan armada yang lebih muda dengan usia rata-rata armada 12 tahun, dibandingkan dengan usia rata-rata tahun lalu yakni 17 tahun,” kata Wamildan dalam rapat bersama Panja Biaya Pelaksanaan Ibadah Haji (BPIH) DPR RI, Kamis (2/1).
Garuda juga menyediakan 1 pesawat khusus sebagai cadangan operasional keberangkatan dan kepulangan haji.
“(Garuda) menyediakan satu armada khusus sebagai cadangan operasional haji dengan tipe Airbus 330-300 untuk mengantisipasi adanya irregularity,” kata Wamildan.
Selain Garuda ada 3 maskapai lain yang mengikuti rapat dengan Panja BPIH DPR RI malam ini, yakni direksi Lion Group, Saudi Airlines, dan Citilink.
Jemaah calon haji kloter pertama embarkasi Aceh menaiki tangga pesawat Garuda boing 777-300 ER yang akan diberangkatkan ke Tanah Suci di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Aceh, Rabu (24/5/2023). Foto: Irwansyah Putra/ANTARA FOTO
Direktur Operasional Lion Air Group Captain Daniel Putut Adi Kuncoro pun memaparkan kesiapan maskapainya dalam melayani haji reguler 2025. Sama seperti Garuda, Lion juga berkomitmen menyediakan armada muda.
ADVERTISEMENT
“Pesawat yang kami siapkan dan kami sediakan adalah pesawat kami sendiri, jadi kami menyiapkan 10 pesawat dan paling tua usia pesawatnya adalah tahun 2014 jadi baru 10 tahun yang lainnya bahkan ada yang masih usianya dua tahun,” kata Daniel.
Lion juga akan menyediakan 3 pesawat cadangan.
Sementara itu, Saudi Airlines yang merupakan maskapai nasional milik Arab Saudi yang sudah melayani jemaah haji Indonesia sejak 1999 tidak memaparkan secara rinci spesifikasi pesawat yang akan digunakannya.
Begitu juga dengan Citilink yang merupakan anak perusahaan Garuda Indonesia. Pihaknya hanya menyumbang dua armada untuk dioperasionalkan oleh Garuda Indonesia saat musim haji.
“Kami sampaikan bahwa Citilink Indonesia tidak memiliki kapasitas untuk melayani penerbangan haji pimpinan. Saat ini kita memang ada armada dua wide body dan akan dikelola oleh Garuda, kami akan men-support Garuda dalam pelaksanaan haji ini,” kata Dirut Citilink Dewa Kadek Rai.
ADVERTISEMENT