Peta Kekuatan Pilgub DKI Jakarta

16 Februari 2017 9:56 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Debat Pilgub DKI ketiga (Foto: Aditia Noviansyah)
zoom-in-whitePerbesar
Debat Pilgub DKI ketiga (Foto: Aditia Noviansyah)
Kemarin, warga DKI Jakarta telah mencoblos calon pilihannya di Pilkada Serentak 2017. Dari data beberapa lembaga survei hasil quick count menunjukkan, duet Basuki T Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno akan melenggang ke putaran kedua. Bagaimana peta kekuatannya?
ADVERTISEMENT
Dari hasil quick count 9 lembaga survei yang terdaftar di KPU, belum ada satupun dari tiga pasangan calon yang meraih angka 50% + 1. Hal itu berarti, Pilkada DKI akan berlanjut ke putaran kedua.
9 lembaga survei tersebut menunjukkan perbandingan persentase suara yang tidak terlalu jauh. Ahok-Djarot bercokol di puncak klasemen dengan rataan suara 42%, kemudian Anies-Sandi menguntit di belakang dengan perkiraan suara 39% sedangkan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni berada di urutan paling buncit dengan suara 17%.
Data ini menunjukkan, progres kenaikan suara yang signifikan dari , pasangan Anies-Sandi. Rataan suara keduanya di survei-survei sebelumnya hanya berkisar 20-30%, mereka kerap menempati posisi paling buncit di bawah Ahok-Djarot dan Agus-Sylvi.
ADVERTISEMENT
Padahal di awal kemunculannya, perolehan suara Agus-Sylvi bisa dibilang mengejutkan. Beberapa lembaga survei dan pengamat politik memprediksi Agus bisa menarik perhatian generasi muda dan menjadi kuda hitam di ajang Pilgub DKI 2017.
Namun menjelang hari pencoblosan, peta kekuatan sedikit berubah. Perolehan Agus-Sylvi melorot.
Dari hasil salah satu lembaga survei yakni Poltracking pada 6 hingga 10 Februari 2017, elektabilitas Agus-Sylvi hanya menyentuh angka 23,39%.
Pengamat politik, Arie Sudjito, berpendapat menurunnya elektabilitas Agus disebabkan kesalahan manuver politik yang diberikan ayahnya, Presiden Republik Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono. Manuver yang dimaksud Arie, salah satunya adalah keluhan yang sering dilontarkan SBY di media sosial.
Di sisi lain elektabilitas Anies-Sandi justru meningkat. Anies-Sandi betul-betul memanfaatkan situasi.
ADVERTISEMENT
Di akhir-akhir masa kampanye, pasangan yang didukung Partai Gerindra dan PKS ini semakin rajin bergerilya di kantung-kantung suara mereka.
Hasilnya pun signifikan. Dari hasil quick count kemarin menunjukkan bahwa duet Anies-Sandi berhasil menang di Jakarta Selatan yang notabene 'kandang' Partai Gerindra dan PKS.
Dari data real count yang dilakukan KPUD DKI, Anies-Sandi merajai wilayah Jakarta Selatan dengan angka 50,3%.
Tidak hanya di Jakarta Selatan, Anies-Sandi juga menang di Jakarta Timur. Menurut data quick real count yang dilakukan tim pemenangannya, Anies-Sandi berada di puncak dengan perolehan suara 41,2%, Ahok-Djarot di posisi kedua dengan suara 41,2% dan Agus-Sylvi di angka 19,1%.
Anies-Sandi unggul di Jakarta Timur. (Foto: Akbar Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies-Sandi unggul di Jakarta Timur. (Foto: Akbar Ramadhan/kumparan)
Sementara itu, menurut hasil quick count dari Indikator Politik Indonesia, Ahok-Djarot menang di Jakbar, Jakut, Jakpus, dan Kepulauan Seribu.
ADVERTISEMENT
Di Jakarta Barat, Ahok-Djarot di atas angin. Perolehan suara mereka menyentuh angka 52,53% unggul cukup jauh dari Anies-Sandi di angka 32,39% dan Agus-Sylvi 15,08%.
Sementara di Jakarta Pusat, Ahok-Djarot unggul tipis dari Anies-Sandi. Ahok-Djarot merengkuh 41,56% dibuntuti Anies-Sandi dengan perolehan suara 39,52%, Agus-Sylvi hanya meraih 18,93%.
Di Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Ahok-Djarot 47,02%, Anies-Sandi 36,49%, Agus-Sylvi 16,5%.
Ada beberapa data menarik dari hasil quick count yang telah diselesaikan kemarin. Yang paling menyorot perhatian publik adalah Ahok-Djarot unggul di TPS 17 Petamburan, Jakarta Pusat yang notabene markas Front Pembela Islam (FPI).
FPI adalah ormas yang sangat tidak menginginkan Ahok kembali menjadi gubernur DKI Jakarta.
Di TPS Petamburan ini penghitungan suara sampai diuang 3 kali. Penghitungan pertama cukup mengejutkan, pasangan Ahok-Djarot unggul dengan 278 suara, disusul Anies-Sandi dengan 212 suara, dan Agus-Sylvi di urutan buncit dengan 38 suara, dan suara tidak sah 5 suara.
ADVERTISEMENT
Tapi, sebelum ketok palu disahkan, saksi dari Ahok-Djarot protes. Hitungan suara di kertasnya, Ahok-Djarot mendapat 279 suara. Protes itu berbuah penghitungan kedua.
Surat suara dibuka kembali. Penghitungan dilakukan, tapi hasilnya berbeda, Ahok-Djarot mendapat 280 suara, Anies-Sandi 211 suara, dan Agus-Sylvi mendapat 38 suara. Dengan suara tidak sah sama yakni 5 suara.
Hasil penghitungan kedua ini memancing protes kubu Anies-Sandi. Penghitungan ketiga dilakukan, semua saksi dan panitia di TPS mencermati dengan seksama. Jangan sampai ada penghitungan keempat.
Dan hasil penghitungan ketiga ini final dinyatakan sah. Panitia di TPS Ali Al Jamal membubuhkan tanda tangan di kertas pengesahan. Agus-Sylvi 38, Ahok-Djarot 279, dan Anies-Sandi 212, dengan suara tidak sah 5.
Selain di Petamburan, data di tempat lain juga cukup menarik. Di Pulau Pramuka Kepulauan Seribu misalnya.
ADVERTISEMENT
Meski secara keseleluruhan kecamatan Kepulauan Seribu Ahok-Djarot menang namun di tempat Ahok pidato soal Al-Maidah yang menghebohkan yakni Pulau Pramuka, keduanya kalah.
Dari tiga Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang ada di pulau ini, pasangan Ahok-Djarot unggul di dua TPS sementara Anies Sandi menang di satu TPS.
Namun dari total perolehan suara, Anies-Sandi unggul dengan jumlah 446 suara, disusul Ahok-Djarot 413 suara, dan Agus-Sylvi dengan 229 suara.
Berikut rincian perolehan suara ketiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di ketiga TPS:
1. TPS 06 Agus-Sylvi 72 Ahok-Djarot 114 Anies-Sandi 161 (Surat suara sah semua)
2. TPS 07 Agus-Sylvi 80 Ahok-Djarot 143 Anies-Sandi 142 (Tiga surat suara tidak sah)
ADVERTISEMENT
3. TPS 08 Agus-Sylvi 77 Ahok-Djarot 156 Anies-Sandi 143 (Lima surat suara tidak sah)
Hasil quick counti di tiga provinsi. (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hasil quick counti di tiga provinsi. (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)