Petaka di Jembatan Widang Tuban

18 April 2018 7:50 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jembatan penghubung Lamongan-Tuban ambruk. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Jembatan penghubung Lamongan-Tuban ambruk. (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Jembatan Babat-Widang, Tuban, Jawa Timur tiba-tiba ambruk pada Selasa (17/4). Tiga truk yang berada di atas jembatan ikut jatuh dan tercebut ke Sungai Bengawan Solo yang berada tepat di bawah jembatan. Dua sopir juga meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Tak lama setelah kejadian, warga sekitar langsung memenuhi lokasi. Jembatan sisi Timur yang tidak ambruk langung dipadati oleh warga yang ingin melihat kejadian itu.
Jembatan yang menghubungkan Widang, Tuban dengan Babat, Lamongan, Jawa Timur itu memagn sudah terbilang cukup tua. Sebelum kejadian ini, jembatan pernah dua kali amblas 10 cm pada 2015 dan 20 cm pada 2017.
Kerusakan ini diduga karena banyak baut pada pelat pengait yang kendur. Tapi, tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.
Jembatan ambruk di Tuban (Foto: ANTARA FOTO/Aguk Sudarmojo)
zoom-in-whitePerbesar
Jembatan ambruk di Tuban (Foto: ANTARA FOTO/Aguk Sudarmojo)
Direktur Pembangunan Jalan Bina Marga PUPR Gani Ghazaly Akman mengatakan, sejak beroperasi selama 30 tahun, jembatan ini memang belum diberi penguat. Saat ini, pihaknya akan fokus pada perbaikan jembatan.
"Dari jembatan yang di Pantura di Jabar sampai Jatim ini memang seluruhnya belum diganti dan belum diberi perkuatan dengan menggunakan kabel. Nanti akan segera diperbaiki," tegas Gani.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini diperparah dengan banyaknya kendaraan berat yang melintas di jembatan itu. Akumulasi usia uzur jembatan dengan beban berat itulah yang membuat jembatan akhirnya ambruk.
"Jembatan ambrol karena ketidakmampuan jembatan itu yang sudah tua, apalagi kendaraan-kendaraanya bawa muatan yang berat," kata Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Machfud Arifin seperti dikutip dari antara, Selasa (17/4).
Jembatan ambruk di Tuban (Foto: ANTARA FOTO/Aguk Sudarmojo)
zoom-in-whitePerbesar
Jembatan ambruk di Tuban (Foto: ANTARA FOTO/Aguk Sudarmojo)
Dugaan itu diperkuat dengan adanya tiga truk yang melintas tepat di atas jembatan yang ambruk. Truk-truk ini juga membawa muatan yang cukup berat.
"Data yang ada sekarang ini kan ada tiga truk, dua berisi pasir dan satu berisi limbah smelter. Truk pasir ini selalu kelebihan beban mengakut lebih rata-rata, satu truk beratnya 40 ton. Ditambah limbah smelter ini sama juga. Jadi, tiga ini kami perkirakan beratnya 120 ton," kata Dirjen Bina Marga Arie Setiadi.
Jembatan penghubung Lamongan-Tuban ambruk. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Jembatan penghubung Lamongan-Tuban ambruk. (Foto: Dok. Istimewa)
Jembatan yang menghubungkan Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan dengan Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, ambruk, Selasa (17/4). Jembatan yang membentang melintasi aliran sungai Bengawan Solo ini merupakan salah satu jalur perlintasan kendaraan yang mengubungkan wilayah Pantura Jawa Timur dan Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Jembatan ini memiliki dua ruas jalan: kiri dan kanan. Jembatan yang ambruk adalah ruas jembatan kiri (dari arah Lamongan menuju Tuban). Saat ini ruas jembatan kanan difungsikan dua arah guna mengurai kepadatan kendaraan yang akan melintas.
Dikutip dari Blok Tuban --publisher yang bekerja sama dengan kumparan-- arus lalu lintas dari arah Surabaya macet hingga Pasar Agro, bergantian satu jalur mengarah ke Tuban melewati jembatan sisi timur, atau yang mengarah ke Surabaya. Sementara itu dari arah Bojonegoro, macet mulai dari Pasar Babat.