Petaka di Pantai Drini: Belasan Siswa Terseret Ombak, 3 Siswa Tewas

29 Januari 2025 7:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim SAR Gabungan mencari satu korban terseret arus di Pantai Drini, Selasa (28/1/2025). Foto: Dok. Basarnas
zoom-in-whitePerbesar
Tim SAR Gabungan mencari satu korban terseret arus di Pantai Drini, Selasa (28/1/2025). Foto: Dok. Basarnas
ADVERTISEMENT
Belasan wisatawan terseret ombak Pantai Drini, Kabupaten Gunungkidul, Selasa (28/1). Sebanyak 9 orang berhasil diselamatkan petugas sementara 3 ditemukan meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Rombongan wisatawan ini merupakan pelajar SMP asal Mojokerto, Jawa Timur. Pada pagi hari, mereka bermain ombak di pantai.
"3 orang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, 1 yang diduga hilang masih dalam pencarian," kata Sekretaris Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron Surisdiyanto kepada wartawan, Selasa (28/1).
Tim SAR Gabungan mencari satu korban terseret arus di Pantai Drini, Selasa (28/1/2025). Foto: Dok. Basarnas

Penyebab 13 Siswa SMP Terseret Ombak Pantai

Sekretaris Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron Surisdiyanto, mengatakan siswa tersebut sudah diperingatkan agar tidak berenang di ara Rip Current.
Rip Current adalah arus kuat dari air laut yang yang bergerak menjauh dari pantai. Mereka bahkan dapat menyapu perenang terkuat sekalipun ke laut.
"Terjadilah kecelakaan laut itu. 13 anak itu terseret ombak," kata Baron Surisdiyanto lewat keterangannya.
Relawan memantau ombak di Pantai Drini, Tepus, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Selasa (24/7). Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Apa Itu Rip Current yang Hanyutkan Belasan Pelajar di Pantai Drini?

Berdasarkan kronologi yang dihimpun, para pelajar ini bermain air di rip current.
ADVERTISEMENT
"Ketigabelas korban bermain air di Pantai Drini di jalur rip current, tepatnya pada jalur kapal, sudah berulang kali petugas mengimbau namun tidak dihiraukan," kata Sekretaris Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron Surisdiyanto dalam keterangannya.
Saat gelombang datang, ketigabelas korban terseret arus balik ke tengah.
Lalu apa sebenarnya rip current itu? Berdasarkan informasi dari Pusat Meteorologi Maritim BMKG, itu adalah arus kuat dari air laut.
"Rip current adalah arus kuat dari air laut yang yang bergerak menjauh dari pantai," jelas BMKG.
Saking kuatnya bahkan dapat menyapu perenang andal. "Mereka bahkan dapat menyapu perenang terkuat sekalipun ke laut," lanjutnya.
Masih dalam penjelasan Pusat Meteorologi Maritim BMKG, rip current terjadi karena adanya pertemuan ombak yang sejajar dengan garis pantai sehingga menyebabkan terjadinya arus balik dengan kecepatan arus yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Soal kecepatan arus dipengaruhi oleh kondisi gelombang, pasang surut, serta bentuk pantai.
"Rip current yang telah diukur kecepatannya dapat melebihi 2 meter/detik. Sehingga tentu saja sangat amat berbahaya bagi pengunjung pantai," jelasnya.
Tim SAR Gabungan mencari satu korban terseret arus di Pantai Drini, Selasa (28/1/2025). Foto: Dok. Basarnas

Tim SAR Menyelam dan Pantau dari Bukit

Satu pelajar SMPN 7 Mojokerto bernama Rifky Yoeda Pratama (13) yang hanyut di Pantai Gunungkidul masih belum ditemukan, Selasa (28/1).
Tim SAR gabungan sudah menyelam dengan cara snorkeling untuk mencari keberadaan korban. Namun arus begitu kuat.
"30 Menit (sebanyak) 13 petugas melakukan snorkeling. Mereka kembali karena kuatnya arus," kata Sekretaris Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai, Baron Surisdiyanto kepada wartawan.
Selain menyelam, dua perahu turut diterjunkan oleh Tim SAR gabungan.
ADVERTISEMENT
Petugas juga memantau dari sejumlah titik seperti dari atas Bukit Watukodok, Bukit Pulau Drini, Watu Bolong, serta Bukit Pantai Ngrumput.
Sampai petang ini pencarian korban masih belum membuahkan hasil. Pencarian akan kembali dilanjutkan Rabu (29/1) pagi.