Petani Milenial yang Curhat di Medsos soal Utang Kini Apresiasi Pemprov Jabar

3 Februari 2023 16:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (tengah), meluncurkan program Petani Milenial. Foto: Dok. petani milenial
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (tengah), meluncurkan program Petani Milenial. Foto: Dok. petani milenial
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Salah seorang peserta program Petani Milenial, Rizky Anggara, memberi klarifikasi terkait dengan utang yang dibebankan pada dirinya usai mengikuti program Pemprov Jabar itu.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, tak ada peserta Petani Milenial yang ditagih utang oleh Bank Jabar Banten (BJB) secara langsung atau didatangi ke rumahnya.
"Saya klarifikasi sekarang, dari awal pun tidak ada yang ditagih oleh bank secara langsung," kata Rizky, Jumat (3/2).
Di sisi lain, Rizky mengaku bersyukur karena Pemprov Jabar kini telah menindaklanjuti kasus yang dialaminya secara serius. Dia berharap persoalan yang dia keluhkan via media sosial itu dapat segera diselesaikan.
"Saya sangat mengapresiasi keseriusan dari Pemprov Jabar menyelesaikan masalah yang saya hadapi dan teman-teman Petani Milenial tanaman hias," ucap dia.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil ketika mewisuda ribuan Petani Milenial di Kampus Institut Pertanian Bogor pada Kamis (24/3). Foto: Arif Firmansyah/ANTARA FOTO
Pimpinan Divisi Kredit Bank BJB, Denny Mulyadi, pun menyatakan pihaknya tidak pernah menagih secara langsung kepada para Petani Milenial.
Terkait dengan utang, menurut dia, pihaknya hanya berkoordinasi dengan PT. Agro Jabar sebagai penjamin dalam program tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kita akan kroscek juga di internal kami. Setahu saya, tidak ada penagihan langsung ke Petani Milenial, yang kami lakukan adalah berkoordinasi dengan PT. Agro," ucap dia.
Sementara itu, Direktur Utama PT. Agro Jabar, Nurfais Almubarok, menegaskan penyelesaian utang para petani akan diselesaikan bertahap. Dia pun memastikan tak akan lepas tangan terkait dengan persoalan yang dialami oleh para petani.
"Kami akui bahwa sampai saat ini belum selesai seluruhnya" kata dia.
Hampir senada dengan Nurfais, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Pemprov Jabar, Dadan Hidayat, mengatakan bahwa persoalan yang dialami oleh para Petani Milenial tak diduga. Namun, dia menilai program itu begitu penting guna meregenerasi para petani di Jabar.
"Pak Gubernur memandang bahwa profesi petani sangat menjanjikan sementara SDM yang ada masih kurang untuk pengembangan ke depan, maka diinisasi program ini akhir tahun 2021," tandas dia.
ADVERTISEMENT
Program Petani Milenial diluncurkan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk menciptakan petani muda dan mengatasi krisis pangan.
Sebelumnya, di akun medsos, Rizky menceritakan, peserta Petani Milenial angkatan pertama menggarap budidaya tanaman hias jenis Scindapsus Lucens, Amydrium Silver, dan Homalomena Frog.
Para Petani Milenial itu 4 kali memanen hasil dari budidaya tanaman hias dengan nilai penjualan mencapai angka sekitar Rp 1,3 miliar.
Namun, hasil panen yang harusnya diterima oleh para petani milenial itu tak kunjung dibayar oleh CV. Minaqu Indonesia selaku penyerap hasil panen. Hal inilah yang memicu peserta Petani Milenial terlilit utang.