Pete Hegseth, Eks Penyiar Fox News Resmi Jadi Menhan AS

26 Januari 2025 7:20 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan penyiar Fox News, Pete Hegseth terpilih jadi Menteri Pertahanan Amerika Serikat yang baru. Foto: Roberto Schmidt/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Mantan penyiar Fox News, Pete Hegseth terpilih jadi Menteri Pertahanan Amerika Serikat yang baru. Foto: Roberto Schmidt/AFP
ADVERTISEMENT
Senat Amerika Serikat (AS) akhirnya mengkonfirmasi Pete Hegseth, jadi Menteri Pertahanan baru mereka. Dilansir AFP, Pete yang bekas penyiar Fox News ini kurang cakap sebagai menteri pertahanan yang harus memimpin kekuatan militer terbesar di dunia saat ini.
ADVERTISEMENT
Terpilihnya Hegseth ditentukan lewat senat. Menariknya, ada 3 senator dari Partai Republik yang tidak memilih Hegseth. Mereka adalah Susan Collins, Mitch McConnel dan Lisa Murkowski.
Akhirnya, perolehan suara seimbang, antara yang menolak dan menyetujui Hegseth.
Pemilihan menhan harus ditentukan oleh Wakil Presiden J.D. Vance, sebagai salah satu yang memberikan suara paling terakhir. Ini adalah kedua kalinya dalam sejarah AS, seorang wakil presiden harus turun tangan untuk mempertahankan nominasi kabinet.
Mengenal Pete Hegseth, Calon Bos Baru Pentagon yang 'Diragukan'
Hasil yang begitu tipis menunjukkan kekhawatiran akan Hegseth. Ia dinilai kurang berpengalaman memimpin Pentagon yang akan menghadapi beberapa urusan konflik seperti perang di Ukraina, gencatan senjata yang rapuh di Lebanon dan Gaza, hingga rencana Trump untuk menambah kekuatan militer di perbatasan AS-Meksiko.
ADVERTISEMENT
Hegseth yang baru berusia 44 tahun ini hanya pernah berdinas di Garda Nasional. Lalu ia melanjutkan karier sebagai penyiar di Fox News, salah satu kanal televisi favorit Trump.
Pete Hegseth bersama 7 anak dan istrinya, Jennifer Rauchet diambil sumpahnya sebagai Menteri Pertahanan Amerika Serikat oleh Wakil Presiden JD Vance di Ruang Eksekutif Eisenhower, Gedung Putih, pada Sabtu (25/1) Foto: Roberto Schmidt/AFP
Tapi, para pendukung Hegseth yakin ia bisa memimpin kementerian pertahanan. Pasalnya, Hegseth dinilai cukup karena pernah diterjunkan di medan perang seperti Afghanistan dan Iraq. Bahkan lebih dari pejabat berpengalaman, yang biasanya memegang jabatan itu.
Hegseth juga berjanji akan fokus pada pembangunan kekuatan militer yang 'mematikan' serta mengembalikan 'tradisi petarung' ke Pentagon.
Partai Republik juga menepis bahwa Hegseth kurang berpengalaman memimpin suatu organisasi sebesar Kementerian Pertahanan, dengan 3 juta orang yang ada di dalamnya.
Mereka juga tetap menerima Hegseth meski banyak tudingan yang dialamatkan padanya, seperti mis-manajemen keuangan di lembaga veteran, gemar minum berlebihan, hingga tudingan pernah melakukan kekerasan seksual pada seorang perempuan di California.
ADVERTISEMENT
Menanggapi segala keraguan, Hegseth menjawab.
"Itu adalah upaya pencemaran yang terkoordinasi. Saya tidak sempurna, tapi penebusan itu nyata," kata Hegseth.