Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Peternak soal Mentan Sebut Flu Babi Afrika Menurun: Populasi Babi yang Berkurang
22 Februari 2020 2:17 WIB
![Seorang peternak babi di Kabupaten Deli Serdang, Sumut, sedang melihat ternak babinya di dalam kandang. Foto: Rahmat Utomo/kumparan](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1582297675/jame3jwkdmllavkxu24w.jpg)
ADVERTISEMENT
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menyatakan tren penyebaran African Swine Fever (ASF) alias Flu Babi Afrika yang menyerang babi di Sumatera Utara telah menurun. Namun, menurut seorang peternak, Andri Siahaan (33), perkataan Limpo tidak sepenuhnya benar.
ADVERTISEMENT
“Dikatakan penyakit ASF sudah berkurang, benar. Tapi [berkurang] karena jumlah populasi babi itu berkurang, sehingga [sekarang] serangan itu sedikit," ujar Andri, Jum’at (21/2).
Sejauh ini, data Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menyebut, ada sekitar 47.143 ekor babi di 21 kabupaten/kota di Sumut mati karena ASF. Termasuk babi milik Andri Siahaan yang berternak di Desa Helvetia, Kabupaten Deli Serdang.
Kata dia, semenjak diserang wabah ASF, sudah 32 ekor babi miliknya mati mendadak selama tiga bulan. Proses penularannya berasal dari babi yang berada di luar wilayah Deli Serdang. Karena itu, dia tidak berani membeli babi dari luar agar tidak menular ke babinya yang lain.
“Beberapa kasus saya lihat berada dari tengkulak, pengepul babi yang menunjukkan mereka membawa penyakit babi itu ke peternak- peternak. Kita lihat beberapa kasus, jika babi baru didatangkan dari tengkulak atau pun baru memasukkan ke dalam kandang, pasti ada kematian . Ciri khasnya muntah darah lalu babi itu mati,” ujar Andri.
ADVERTISEMENT
Lantaran berternak babi sudah tidak mungkin dijalani Andri, ia kini mengalihkan peternakan dari babi menjadi ayam. Andri berharap pemerintah segera menemukan solusi untuk menangani virus ASF. Sebab sudah berpuluh puluh tahun dia mengantungkan hidup dari berternak babi .
Sebelumnya, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, tingkat penyebaran ASF di Sumut saat ini cenderung menurun. Pihaknya juga telah menginstruksikan pemerintah daerah untuk mengawasi peredaran babi di wilayah Sumut agar penyebaran virus ASF tidak semakin meluas.
"Trennya menurun. Sekarang vaksin yang kita siapkan secara nasional mulai kita temukan dan kita uji cobakan," katanya kepada kepada wartawan di Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Kamis (20/2), dilansir SUMUT NEWS (Publisher kumparan).
"Sekarang vaksin yang kita siapkan secara nasional mulai kita temukan dan kita uji cobakan," tuturnya.
ADVERTISEMENT