Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Petinggi PDIP Soal Kader FPI Pelempar Molotov: Antidemokrasi, Antikemanusiaan
26 Agustus 2020 19:21 WIB

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Merespons hal itu, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, pihaknya sejak awal taat hukum. Siapa pun pelakunya, menurut Hasto, antidemokrasi dan antikemanusiaan.
"Berkaitan dengan bom molotov yang menyerang kantor PDI Perjuangan, sejak semula partai telah menunjukkan suatu tradisi untuk taat hukum, ketika kantor DPP ini diserang (peristiwa kudatuli) dengan cara seperti itu, yang membunuh demokrasi, kami menempuh jalan hukum," kata Hasto seusai Pembukaan Sekolah Partai Cakada PDIP Angkatan II secara virtual, Rabu (26/8).
"Karena itulah ketika ada pihak-pihak yang kemudian berada di luar jalur hukum kemudian menggunakan bom molotov, siapa pun dia, apa pun latar belakangnya, orang itu antidemokrasi dan orang itu antikemanusiaan," tambah Hasto.
PDIP, kata Hasto, mengapresiasi polisi telah merespons dan menindaklanjuti laporan PDIP terkait insiden pelemparan bom molotov itu.
Tak hanya polisi, Hasto juga mengapresiasi jajaran internal PDIP yang tak ikut emosional menyikapi insiden itu.
ADVERTISEMENT
"Kami apresiasi kepada Polri yang telah menindaklanjuti laporan kami dan kami juga mengapresiasi jajaran internal partai tidak ada yang emosional menanggapi itu dengan melakukan hal serupa. Seluruh kader tunduk dalam satu perintah bahwa dengan alasan apa pun kekerasan tidak dapat dibenarkan, apalagi menggunakan bom molotov," tandas Hasto.
Identitas 2 orang dari 7 pelaku pelemparan kantor PDIP diketahui dari keterangan Dirkrimum Polda Jabar Kombes Patoppoi.
"Untuk latar belakang pelaku, sebetulnya teman-teman sudah tahu kan dari pengacara para tersangka, ada dua yang dari ormas FPI," kata Patoppoi di Mapolda Jabar, Bandung, Selasa (25/8).