Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Petugas Padamkan Kebakaran Hutan Suaka Margasatwa Rawa Singkil, Aceh
15 Februari 2018 15:35 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB

ADVERTISEMENT
Tim Brigdalkar Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh berhasil memadamkan api yang sempat menghanguskan sejumlah titik di hutan Suaka Margasatwa Rawa Singkil di Desa Sinebok Jaya, Kecamatan Trumon, Aceh Selatan.
ADVERTISEMENT
Api berhasil dipadamkan pada Kamis (15/2) pagi dan telah dikendalikan sepenuhnya. Proses pemadaman titik api tersebut dilakukan 30 orang petugas gabungan dari personel Polres Aceh Selatan dan Polsek Trumon serta tim Damkar Aceh Selatan.
"Alhamdulilah sudah berhasil kita padamkan pagi tadi. Sampai siang ini hanya memadamkan api di beberapa titik di luar kawasan Suaka Margasatwa, Rawa Singkil. Karena dikhwatirkan api akan merambat kembali," ujar Kepala BKSDA Aceh, Sapto Aji Prabowo, saat dikonfirmasi kumparan (kumparan.com), Kamis (15/2).
Sapto menerangkan, jumlah total lahan yang terbakar seluas 30 hektare, diantaranya 10 hektare di dalam hutan Suaka Margasatwa Rawa Singkil dan 20 hektare di kawasan luarnya.

"Selama kendala proses pemadaman yang dialami adalah sumber air, karena kondisi di sana saat ini sudah kemarau cukup panjang. Jadi membuat kita kesusahan saat memadamkan api dengan lahan yang luasnya ratusan hektare," kata Sapto.
ADVERTISEMENT
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Aceh mengumumkan, dari hasil pantauan Sensor Modis Satelit (Terra dan Aqua), secara akumulasi terdapat 12 titik panas di provinsi Aceh. Masing-masing titik api itu terdeteksi di Kabupaten Aceh Barat, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Gayo Lues, Nagan Raya dan Subulussalam.
Kasi Data dan Informasi Stasiun BMKG Blang Bintang Aceh, Zakaria mengatakan, fenomena ini di sebabkan karena Aceh sedang dilanda musim pancaroba (musim peralihan dari hujan ke kemarau panjang). Peningkatan suhu panas paling terasa di siang hari dan diperkirakan berlangsung hingga Maret mendatang.
Sementara suhu udara di Aceh saat ini berkisar antara 30 hingga 33 derajat celcius.
"Kalaupun ada hujan yaitu hujan lokal dengan durasi singkat dengan intensitas ringan hingga sedang," kata dia.
ADVERTISEMENT
Sejumlah daerah di Aceh terpengaruh fenomena daerah equatorial tersebut karena peningkatan curah hujan di saat matahari berada pada garis ekuator (garis edar matahari).
"Maka kita mengimbau agar warga kerap menjaga lingkungan dan menyiram api pembakaran sampah bila mau berpergian, terakhir pastikan api kompor sudah dimatikan sebelum tidur atau bepergian,” tambahnya.